Setahun Berlalu, Warga Uyghur Desak Pertanggungjawaban atas Kebakaran Berskala Besar di Turkistan Timur 

5 December 2023, 19:14.

Foto: AP tangkapan layar dari video

TURKISTAN TIMUR (RFA) – Warga Uyghur memperingati satu tahun peristiwa kebakaran berskala besar di ibu kota Xinjiang (Turkistan Timur), Urumqi, dengan mengadakan aksi selama akhir pekan. 

Mereka menuntut pertanggungjawaban atas tragedi yang diperkirakan menewaskan sebanyak 40 orang lebih, empat kali lebih tinggi dari angka kematian resmi rezim komunis Cina yang hanya 10 orang. 

Kebakaran terjadi di sebuah bangunan perumahan bertingkat tinggi di distrik Tianshan sebelum pukul 8 malam pada tanggal 24 November 2022, menurut media rezim.

Kematian yang diyakini disebabkan oleh pembatasan berlebihan atas Covid-19 ini memicu kemarahan publik sehingga banyak warga Tiongkok turun ke jalan di beberapa kota di Cina. 

Pada hari Kamis (30/11/2023), puluhan orang mengadakan aksi mengenang para korban kebakaran di depan Kedutaan Besar Cina di London, yang dipimpin oleh Direktur World Uyghur Congress (WUC) di Inggris, Rahima Mahmut.

Dalam acara tersebut, para peserta menyerukan diakhirinya penganiayaan yang dilakukan Beijing terhadap warga Uyghur di Xinjiang. Aksi serupa juga diadakan di Istanbul, Turkiye. 

Tak hanya itu, kelompok-kelompok hak asasi manusia dan perwakilan berbagai negara turut mengecam rezim komunis Cina karena telah menutup informasi mengenai tragedi tersebut dan mendesak komunitas internasional untuk mengadili Beijing atas insiden tersebut. 

“Lebih dari 40 warga Uyghur tewas dalam kebakaran ini, namun jumlah sebenarnya disensor oleh PKC,” tulis anggota parlemen Kanada Garnett Genius dalam sebuah cuitannya, merujuk pada Partai Komunis Cina. 

“Hari ini kami berduka dan mengenang nyawa tak berdosa yang hilang dalam tragedi penindasan ini, dan kami mendukung mereka yang terus menentang rezim komunis [Presiden Cina] Xi Jinping.” 

Dalam sebuah pernyataan, WUC menyatakan bahwa aparat Cina harus bertanggung jawab atas tragedi tersebut, dan menyatakan bahwa jumlah korban lebih tinggi daripada jumlah korban resmi. 

“Pengabaian total terhadap nyawa warga Uyghur, yang telah kita lihat pada kebakaran [Urumqi], merupakan ciri dari tindakan represif rezim Cina terhadap warga Uyghur,” sebut Presiden WUC, Dolkun Isa.

Tidak Ada Laporan Tindak Lanjut 

Laporan dari dalam Xinjiang menunjukkan bahwa ada banyak tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah hilangnya nyawa dalam tragedi tersebut. 

Sumber di Urumqi mengatakan bahwa petugas pemadam kebakaran tiba tiga jam setelah kebakaran terjadi, meskipun mereka berada dekat dengan bangunan yang sebagian besar dihuni oleh warga Uyghur itu. Sementara itu, larangan ketat selama lockdown Covid-19 membuat mereka bahkan tidak bisa keluar dari apartemen. 

Radio Free Asia (RFA) telah menghubungi pihak berwenang di Urumqi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai jumlah korban tewas, apa yang terjadi pada jenazah para korban, dan apakah kerabat mereka dapat menghadiri pemakaman mereka. 

Beberapa petugas di Kepolisian Kota Urumqi menjawab bahwa mereka tidak memiliki informasi baru untuk diungkapkan, karena pihak berwenang di tingkat yang lebih tinggi “tidak memublikasikan laporan terperinci” mengenai tragedi tersebut selain yang dinyatakan dalam pernyataan resmi pada saat itu. 

Lebih lanjut, RFA mengetahui bahwa pihak berwenang tidak hanya menyembunyikan informasi terperinci mengenai kebakaran tersebut dari masyarakat, namun juga dari keluarga korban. 

Putra dan keponakan Qemernisa Abdurahman (salah satu korban yang kehilangan nyawa beserta empat anaknya), yang tinggal di Turkiye dan Belgia, mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa mereka belum menerima pemberitahuan resmi mengenai penanganan jenazah Qemernisa maupun keempat anaknya. 

“Kami tidak memiliki informasi apa pun mengenai hal ini,” kata salah satu kerabatnya, yang berbicara kepada RFA tanpa mau disebutkan namanya demi keamanan. 

“Kami tidak tahu di mana anggota keluarga kami berada, siapa yang masih hidup, siapa yang sudah meninggal, maupun informasi lain tentang mereka.” (RFA)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Kisah-kisah yang Kami Tidak Tahu Cara Menceritakannya
Inilah Makna ‘Terowongan’ dan ‘Sandera’ di Gaza »