Kalau Zionis Israel Pingin Punya ‘Komidi Puter’
18 October 2010, 11:47.
JAKARTA, Senin (Sahabatalaqsha.com): ‘Pemerintahan’ Zionis kota Al-Quds (Jerusalem) ingin mendirikan sebuah taman pariwisata (tourism park) baru bagi pemukim Yahudi dan para tamu mereka.
Di mana? Di kawasan Silwan, yang banyak dihuni warga Palestina Arab.
Bagaimana caranya?
Oh, mudah. Ambil saja tanah dan properti warga Palestina yang sudah puluhan tahun mereka jajah itu.
Karena itu, diumumkanlah oleh Zionis Israel bahwa mereka akan menghancurkan 22 buah rumah warga Palestina untuk lokasi taman sejenis Dunia Fantasi itu.
Maka gusarlah warga Silwan – yang sudah berbulan-bulan ini menjadi korban serangan gas air mata dan peluru timah berbalut karet dari moncong-moncong senapan para serdadu Israel, setiap kali mereka mengadakan unjuk rasa memprotes pembunuhan seorang warga pada 22 September lalu.
Maka berdemonstrasi lagilah penduduk Silwan, dengan damai dan dengan cara mendirikan sebuah tenda unjuk rasa di atap rumah penduduk bernama Na’im Ruwaidi.
Kata Ruwaidi, hari Jumat kemarin, dia dipanggil pihak intelijen Israel yang mengatakan bahwa sebelum hari Ahad berakhir, dia sudah harus membongkar tenda itu. Bila tidak, maka rumahnya akan dihancurkan dan dia dan keluarganya akan diusir keluar kota itu.
Kata Ruwaidi lagi, “Bukan saya yang memasang tenda itu. Itu tenda warga kota. Saya tidak akan membongkar tenda itu dengan tangan saya sendiri.”
Maka Ahad kemarin – ketika deadline bikin-bikinan Zionis Israel berakhir – datanglah sepasukan tentara Zionis Israel yang berusaha menghancurkan tenda itu.
Lusinan warga Palestina masuk ke dalam tenda untuk mempertahankannya. Sejumlah pemuda dan remaja Palestina – yang menutupi wajah mereka dengan baju-baju mereka – ikut berjaga-jaga dan membakari ban-ban mobil tua untuk mencegah masuknya para serdadu Israel ke kawasan itu.
Suasana sungguh menegangkan. Asap dari ban-ban yang dibakar membumbung tinggi, hitam, ke udara. Moncong-moncong senjata pasukan Israel berseliweran.
Bentrokan terjadi ketika para serdadu terus merangsek masuk. Dan bertahan di sekitar kawasan itu. Sementara para warga Palestina pun bertahan terus di dalam tenda itu.
Pada saat yang hampir bersamaan, Ahad pagi kemarin, pihak ‘kepolisian’ Israel menahan seorang bocah berumur 12 tahun bernama Imran Muhammad Mansur. Imran dalam keadaan sakit dan luka-luka, dan dibawa dengan paksa, tanpa boleh ditemani orangtuanya.
Imran adalah satu dari dua anak yang dengan sengaja ditabrak dengan mobil oleh pimpinan pemukim ilegal Yahudi bernama David Be’eri – ketika bocah-bocah itu menimpuki mobilnya dengan batu.
Kenapa Imran melempari mobil si orang Yahudi itu dengan batu? Itu adalah bagian dari ketegangan yang sama, yang sudah berminggu-minggu terjadi di Silwan sesudah dibunuhnya seorang pemuda Palestina oleh satpam pemukiman ilegal Yahudi pada 22 September lalu.
Imran adalah remaja kedua yang ditangkap sesudah peristiwa penabrakan oleh David Be’eri. Hari Selasa lalu, pihak Zionis Israel menangkap seorang remaja – yang juga terlihat dalam rekaman penabrakan tersebut.
Video rekaman penabrakan itu sempat ditayangkan oleh kantor-kantor berita penting seperti The Associated Press, demikian dijelaskan oleh Jawad Seyam, direktur Pusat Informasi Wad Helwa di kawasan Silwan.
Jadi, karena ‘pemerintahan’ kota Zionis Israel itu ingin membangun taman pariwisata – mungkin yang ada ‘komidi puter’ di dalamnya – bukan saja mereka akan menghancurkan rumah-rumah dan properti warga jajahannya tapi bahkan menelan korban warga Palestina. (EZ/OH/Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.