Kewalahan Hadapi Mujahidin di Gaza, Penjajah Akan ‘Rekrut Paksa’ Warga Zionis

19 June 2024, 21:30.

Foto: AP/Ohad Zwigenberg

(The Cradle) – Serdadu Zionis mengalami kesulitan yang signifikan dalam menghadapi perlawanan Palestina di Jalur Gaza, sebagaimana dilaporkan oleh saluran berita berbahasa Ibrani Channel 12 pada 16 Juni.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, dan kelompok lainnya “masih melancarkan perlawanan di Jalur Gaza, dan mampu melukai para serdadu ‘Israel’,” kata sumber militer kepada Channel 12

Sumber tersebut menambahkan bahwa di kota paling selatan Gaza, Rafah, para serdadu Zionis belum mampu melenyapkan Brigade al-Qassam atau kemampuan militernya, dan Tel Aviv mungkin mengakhiri operasi di sana tanpa mencapai tujuannya. 

“Harapan ‘Israel’ terhadap pertempuran di Rafah menyesatkan publik … Hamas telah berhasil membangun kembali dirinya di Jalur Gaza,” kata komentator ‘Israel’ untuk urusan Palestina, Ohad Hamo, kepada Channel 12

Laporan media Ibrani tersebut bertepatan dengan sebelas pemakaman serdadu ‘Israel’ pada hari Ahad (16/6/2024), yang tewas dalam pertempuran dengan kelompok perlawanan di Gaza.  

Sebagian besar pemakaman dilakukan untuk delapan serdadu ‘Israel’ yang terbakar hidup-hidup di dalam kendaraan lapis baja Namer yang diserang oleh kelompok perlawanan di Rafah pada hari Sabtu. 

Media Ibrani menggambarkan serangan itu sebagai yang paling mematikan di Gaza sejak Januari. 

Beberapa hari sebelumnya, pada tanggal 10 Juni, Brigade al-Qassam mengumumkan bahwa sejumlah serdadu ‘Israel’ tewas setelah para pejuangnya meledakkan sebuah bangunan yang berisi jebakan di Rafah dengan pasukan Zionis di dalamnya. 

Seiring dengan berkobarnya pertempuran, krisis pendaftaran wajib militer di Tel Aviv terus memburuk. 

Seorang koresponden radio angkatan darat ‘Israel’, Doron Kadosh, melaporkan pada hari Senin (17/6/2024) bahwa militer sedang membentuk divisi baru untuk pasukan cadangan di atas usia pensiun 40 tahun guna memenuhi “kebutuhan mendesak akan lebih banyak pasukan serdadu.”

Divisi baru ini berada dalam “tahap lanjutan” dan akan memanggil warga Zionis yang sebelumnya dibebaskan dari wajib militer, menurut Kadosh.

Penjajah Zionis juga mendukung rancangan undang-undang (RUU) yang bertujuan untuk memperpanjang usia pensiun serdadu cadangan, meskipun ada tentangan dari masyarakat.

Karena “sangat tingginya jumlah kematian dan cedera akibat perang, IDF masih membutuhkan sejumlah besar tenaga kerja,” demikian isi RUU tersebut. 

“Perpanjangan perintah sementara diperlukan, pada tahap ini, untuk memungkinkan IDF tetap melayani serdadu cadangan yang tidak dapat diganti.” (The Cradle)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« 8.663 Serdadu Zionis Lakukan Rehabilitasi Psikologis dan Fisik Sejak 7 Oktober
Dokter Palestina Disiksa Sampai Mati Saat Interogasi »