Dokter Palestina Disiksa Sampai Mati Saat Interogasi

19 June 2024, 22:22.

Para tawanan Palestina di Gaza diangkut oleh serdadu Zionis. Foto: Reuters

(The Cradle) –Seorang dokter senior dari Gaza terbunuh pada bulan November saat diinterogasi oleh Shin Bet, badan intelijen Zionis, Haaretz melaporkan pada Selasa (18/6/2024).

Dr Iyad Rantisi (53), memimpin sebuah rumah sakit perempuan yang merupakan bagian dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, di Jalur Gaza utara.

Rantisi ditangkap pada 11 November di pos pemeriksaan serdadu ‘Israel’ ketika hendak mengungsi ke selatan untuk menghindari pengeboman ‘Israel’ di Gaza utara. Keluarga Rantisi dan rekan-rekannya di rumah sakit tidak mendengar apa-apa lagi tentang dia sehingga membuat mereka khawatir dia dibunuh dalam tahanan ‘Israel’.

Rantisi dinyatakan meninggal enam hari kemudian di Penjara Shikma, yang merupakan fasilitas interogasi Shin Bet.

Tidak jelas bagaimana Dr Rantisi meninggal, namun ‘Israel’ memiliki sejarah panjang dalam menyiksa para tawanan Palestina.

Shin Bet mengklaim Dr Rantisi diinterogasi karena dicurigai terlibat dalam penahanan sandera ‘Israel’ di Gaza.

Haaretz menambahkan bahwa setelah Rantisi terbunuh, Hakim Pengadilan Ashkelon mengeluarkan perintah pembungkaman (gag order) selama enam bulan yang melarang publikasi seluruh perincian kasus tersebut.

Haaretz kini dapat melaporkan kasus tersebut karena perintah pengadilan itu telah habis masa berlakunya pada bulan Mei.

Dokter dan ahli bedah Palestina lainnya dari Gaza, Dr Adnan al-Bursh (53), juga disiksa hingga meninggal saat berada dalam tahanan ‘Israel’.

Bursh memimpin departemen bedah ortopedi di Rumah Sakit Al-Syifa Kota Gaza dan ditangkap oleh pasukan ‘Israel’ di Khan Yunis pada bulan Desember.

Ayah enam anak ini syahid empat bulan kemudian, pada 19 April, di Penjara Ofer di Tepi Barat terjajah.

Penjajah Zionis belum menjelaskan penyebab kematian Bursh.

Tiga puluh enam warga Palestina dari Gaza yang ditahan di fasilitas penahanan Sde Teiman ‘Israel’ juga tewas, tampaknya karena penyiksaan.

Pada tanggal 6 Juni, New York Times menerbitkan laporan yang memuat cerita penyiksaan di Sde Teiman. Penjaga ‘Israel’ menggunakan kursi listrik untuk menyetrum para tawanan dan memerkosa mereka secara anal dengan batang logam yang panas dan dialiri listrik.

Dua warga Palestina juga tewas di pusat penahanan Anatot, sedangkan dua lainnya tewas dalam perjalanan ke pusat penahanan.

Angka-angka ini tidak termasuk warga Palestina dari Gaza yang meninggal di penjara-penjara yang dioperasikan oleh Dinas Penjara ‘Israel’. Ribuan warga Palestina telah ditangkap dan ditawan di fasilitas penahanan dan penjara ‘Israel’ sejak dimulainya genosida pada 7 Oktober tahun lalu. (The Cradle)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Kewalahan Hadapi Mujahidin di Gaza, Penjajah Akan ‘Rekrut Paksa’ Warga Zionis
Muslimah Uyghur Dipenjara Ulang karena Mengajarkan Al-Qur’an »