Pakistan Bentuk Komite untuk Identifikasi, Boikot Bisnis yang Dukung ‘Israel’

25 July 2024, 07:59.

Demonstran yang menyerukan boikot produk-produk ‘Israel’ memegang spanduk yang menunjukkan gembong Zionis Benjamin Netanyahu saat demonstrasi pro-Palestina di luar Quetta Press Club di Quetta pada 7 April 2024 [Banaras Khan/AFP via Getty Images]

(Middle East Monitor) – Pakistan pada hari Sabtu membentuk sebuah komite untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang akan diboikot karena mendukung ‘Israel’ dalam serangannya di Gaza.

“Komite juga telah dibentuk untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan dan produk-produk di Pakistan yang mungkin secara langsung atau tidak langsung bersekongkol dengan ‘Israel’ atau pasukan yang melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina,” kata Rana Sanaullah, penasihat urusan politik Perdana Menteri Shehbaz Sharif.

Langkah ini dilakukan setelah adanya perjanjian antara pemerintah dan partai politik sayap kanan, Tehreek-i-Labbaik Pakistan (TLP).

TLP mengadakan pawai dan demonstrasi di kota Rawalpindi dekat ibu kota Islamabad, yang berakhir pada Jumat malam setelah perjanjian diumumkan.

Perjanjian tersebut menuntut pihak berwenang memberikan bantuan kemanusiaan lebih lanjut bagi warga Palestina dan melarang semua produk perusahaan yang mendukung ‘Israel’.

Islamabad juga mendesak dunia untuk menyatakan PM Benjamin Netanyahu sebagai teroris dan menegaskan Pakistan sudah menganggapnya sebagai teroris.

“Netanyahu bertanggung jawab atas kekejaman yang dilakukan oleh pasukan ‘Israel’ di Palestina, dan kami menganggapnya teroris dan menuntut masyarakat dunia menyatakan Perdana Menteri ‘Israel’ Netanyahu sebagai teroris,” demikian isi perjanjian tersebut.

Bersama perwakilan TLP, Sanaullah mengatakan kepada wartawan di Islamabad bahwa ‘Israel’ adalah teroris dan Netanyahu telah melakukan kejahatan perang.

“Pakistan akan menggunakan segala cara yang mungkin untuk membantu warga Palestina dan mengutuk ‘Israel’ sebagai teroris,” kata Sanaullah.

Dia menambahkan bahwa TLP dan pemerintah juga sepakat untuk mempercepat upaya pemberian 1.000 ton bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza, termasuk makanan, obat-obatan, dan barang lainnya.

Sanaullah menyerukan kepada dunia, dan khususnya komunitas Muslim global, untuk meminta pertanggungjawaban Netanyahu dan menyeretnya ke pengadilan.

Pejabat itu mengatakan Islamabad juga siap membawa warga Palestina yang terluka ke Pakistan jika Otoritas Palestina membuat pengaturan untuk perawatan mereka.

“Sekolah dan rumah sakit kami terbuka untuk menyediakan fasilitas pendidikan dan medis bagi warga Palestina yang tidak bersalah,” katanya.

Awal bulan ini, Pakistan mengumumkan akan memberikan beasiswa kepada mahasiswa kedokteran Palestina dari Gaza untuk melanjutkan pendidikan mereka di negara Asia Selatan tersebut.

Kementerian Luar Negeri mengatakan mahasiswa Palestina dari Gaza akan segera mendaftar di perguruan tinggi kedokteran di Pakistan sejumlah 20-30 orang. (Middle East Monitor)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Dokter AS: Penembak Jitu ‘Israel’ Sengaja Tembak Dada dan Kepala Anak-anak di Gaza 
“Anak Saya Menangis Sepanjang Malam karena Kelaparan” »