Mohammad Nazzal: “Pasca Syahidnya Haniyah, Hamas Tetap Pertahankan Garis Perjuangannya!”
3 August 2024, 19:12.
PALESTINA (Aljazeera) – Tokoh Hamas, Mohammad Nazzal, menegaskan bahwa kelompok pejuang Palestina itu akan tetap solid dan menjaga hak-hak rakyatnya, serta tidak akan membuat konsesi yang memecah belah rakyat Palestina.
Di rumah duka pemimpin Hamas, Ismail Haniyah, di Doha, Nazal mengatakan, “Netanyahu percaya bahwa pembunuhan Haniyah dapat mematahkan semangat dan perlawanan rakyat Palestina, baik di meja perundingan, terlebih di lapangan. (Sayangnya) Netanyahu telah mengalami delusi.”
“Hamas adalah gerakan terstruktur yang memiliki lembaga legislatif, di mana itu merupakan pengambil keputusan dalam menghadapi peristiwa apa pun yang terjadi dalam gerakan tersebut. Jadi, saya tegaskan bahwa Hamas akan terus mempertahankan garisnya!”
“Lembaga-lembaga terkemuka Hamas pasti akan membahas apa yang terjadi dengan Haniyah dan akan mengambil keputusan yang tepat mengenai pengelolaan urusan gerakan tersebut pada fase berikutnya.”
Bantuan Darurat Terus Dihalangi
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UN OCHA) mengatakan bahwa pembatasan sewenang-wenang yang dilakukan penjajah ‘Israel’, penutupan perbatasan Rafah, bombardir yang terus berlanjut, serta jalan-jalan yang sengaja dirusak, berisiko menghalangi bantuan darurat untuk sampai ke Gaza.
Laporan terbaru UN OCHA di Gaza mengatakan, militer negara palsu ‘Israel’ terus memberlakukan pembatasan masuknya pasokan kemanusiaan tertentu, termasuk perlengkapan rekreasi dan dukungan psikososial untuk anak-anak.
“Antara tanggal 1 sampai 29 Juli, rata-rata 77 truk berisi pasokan bantuan memasuki Gaza setiap hari; menunjukkan penurunan sekira 42 persen dibandingkan dengan rata-rata harian 132 truk antara Januari hingga April 2024,” kata UN OCHA.
Pada bulan Juli, dari 157 misi bantuan kemanusiaan; 67 misi diatur penjajah, 42 misi terhambat, 30 misi ditolak, dan 18 misi dibatalkan karena alasan logistik, operasional, maupun “keamanan”.
Dari 386 permintaan misi bantuan untuk mencapai wilayah selatan Wadi Gaza yang memerlukan koordinasi, 250 misi diatur oleh penjajah ‘Israel’, 46 dihalangi, 53 ditolak dan 37 dibatalkan, lanjut UN OCHA. (Aljazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.