Kehidupan Muhajirin Rohingnya di Bangladesh Kian Sulit Imbas Penutupan Akses Internet
3 August 2024, 19:18.

Anak-anak Rohingya berjalan di kamp pengungsi Kutupalong di Cox’s Bazar, Bangladesh, 26 Juni 2024. Foto: Mohammad Ponir Hossain/Reuters
BANGLADESH (RFA) – Ketika pemerintah Bangladesh mengumumkan penutupan akses internet pada tanggal 18 Juli sebagai respons terhadap protes yang dipimpin mahasiswa di banyak wilayah di negara tersebut, para muhajirin Rohingya yang tinggal di Cox’s Bazar dipaksa menghadapi bencana lain.
Bagi hampir 1 juta muhajirin Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan itu, internet merupakan penyambung utama; di mana kebebasan bergerak dibatasi oleh pemerintah Bangladesh dan kekerasan geng yang meningkat telah menciptakan suasana penuh teror.
Para muhajirin mengandalkan internet untuk bekerja dan mendapatkan makanan, selain berkomunikasi dengan teman dan keluarga di luar kamp pengungsian.
“Hal ini berdampak pada banyak hal,” ucap Mohammad Salim Khan, seorang muhajirin yang tinggal di kamp Kutupalong dan bekerja sebagai fotografer serta relawan kemanusiaan.

Seorang pengendara sepeda melewati kendaraan yang terbakar saat terjadi kekerasan pekan lalu terkait sistem kuota dalam pelayanan publik di Dhaka, Bangladesh, Senin, 22 Juli 2024. Foto: Rajib Dhar/AP
Khan dan yang lainnya mengatakan, penutupan akses internet telah berdampak pada hampir setiap aspek kehidupan mereka sehari-hari.
Yang paling buruk, ia dan muhajirin Rohingya lainnya kesulitan mendapatkan makanan ketika sistem daring yang diandalkan oleh Program Pangan Dunia (WFP) untuk menyalurkan bantuan pangan tak dapat diakses.
“Kami belum mendapatkan makanan dari WFP dan banyak layanan dukungan kemanusiaan lainnya yang tidak aktif. Ini benar-benar menghambat kehidupan kami sehari-hari,” ujarnya.
Hampir 920.000 muhajirin Rohingya menerima bantuan makanan dari WFP sebesar $11 (sekira 175 ribu rupiah) per bulan.
Seorang staf lapangan – yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media – mengatakan penutupan akses internet sangat menghambat kemampuan mereka untuk menyalurkan voucher elektronik, yang memungkinkan para muhajirin untuk membeli makanan.
“Kami biasanya menggunakan kartu e-voucher, namun kali ini kami harus memberikan layanan secara manual melalui tulisan tangan dan mengumpulkan data secara manual,” kata staf tersebut.
“Karena penutupan [internet] di seluruh negeri, kami menghadapi masalah dalam menyediakan layanan.”
Seperti kebanyakan pengungsi di Bangladesh, muhajirin Rohingya bergantung pada aplikasi seluler untuk mengirim dan menerima uang.
Mereka yang berada di kamp seringkali bergantung pada dukungan dari anggota keluarganya yang berada di negara lain.
Seorang perempuan berusia 55 tahun – yang meminta untuk tidak disebutkan namanya demi keamanan – mengatakan penutupan tersebut berarti dia tidak dapat berkomunikasi dengan putranya, yang tinggal dan bekerja di Malaysia.
“Saya sakit dan butuh obat…tetapi anak saya tidak bisa berkomunikasi dengan kami dan tidak bisa mengirimkan uang,” katanya. “Saya telah mencoba menelepon dan menelepon, tetapi masih tidak dapat tersambung.”

Masyarakat berkumpul di depan kantor Gas Titas untuk membayar secara tunai gas untuk memasak karena layanan daring tidak tersedia akibat pemadaman internet di Dhaka, Bangladesh, 23 Juli 2024. Foto: Anik Rahman/AP
John Quinley, Direktur Fortify Rights, mengatakan bahwa penutupan kamp juga telah mempersulit para muhajirin untuk menghubungi lembaga kemanusiaan dari dalam kamp, di mana kekerasan masih tersebar luas. Dia mendesak pemerintah dapat memulihkan layanan internet secara penuh.
“Seperti di wilayah lain di negara ini, pihak berwenang Bangladesh telah memutus layanan internet untuk memblokir informasi mengenai pelanggaran hak asasi manusia agar tidak tersebar. Di kamp-kamp tersebut, warga Rohingya masih mengalami pembatasan pergerakan, pemerasan, dan penahanan,” katanya.
“Penindasan brutal terhadap kebebasan berekspresi yang dilakukan oleh pemerintah Bangladesh menimbulkan dampak yang besar.” (RFA)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.