Arabi Post: Mesir Gandakan Impor dari ‘Israel’ Sejak Dimulainya Perang di Gaza
27 August 2024, 11:15.

Foto: Getty Images
(The Cradle) – Beberapa pelabuhan Mesir telah diubah menjadi pusat utama pengiriman ke ‘Israel’, menurut laporan oleh Arabi Post yang dirilis pada 22 Agustus.
Hal ini terjadi setelah blokade Yaman terhadap kapal-kapal yang berlayar ke pelabuhan ‘Israel’, yang berdampak signifikan terhadap ekonomi ‘Israel’.
“Pelabuhan laut Mesir telah menjadi stasiun utama bagi banyak kapal kargo dan semen yang misinya terutama terbatas pada pengangkutan kargo secara berkala ke dan dari [negara] pendudukan ‘Israel’ selama perang di Gaza,” bunyi laporan tersebut.
Arabi Post memantau aktivitas 19 kapal melalui data maritim dan “melacak rute laut kapal-kapal tersebut … antara pelabuhan ‘Israel’ dan Mesir.”
Ditambahkan pula bahwa kapal-kapal lain mengangkut barang-barang ke ‘Israel’, tetapi 19 kapal ini, termasuk satu kapal Mesir, adalah satu-satunya kapal yang mengangkut barang secara eksklusif antara Mesir dan ‘Israel’.
“Selama periode saat kami memantau kedatangan kapal-kapal ke pelabuhan ‘Israel’, tidak ada kapal dari negara-negara Arab yang tiba di pelabuhan ‘Israel’ kecuali dari Mesir, dan ada perjalanan terjadwal lainnya yang akan berlayar secara teratur antara pelabuhan kedua belah pihak dalam beberapa hari mendatang,” lanjut laporan itu.
Laporan Arabi Post terutama didasarkan pada data mengenai aktivitas tujuh pelabuhan: dua pelabuhan ‘Israel’ (Ashdod dan Haifa) dan lima pelabuhan Mesir.
Periode saat Arabi Post melacak aktivitas kapal dibatasi hingga tiga bulan terakhir.

Kecuali beberapa perjalanan ke Siprus atau pihak ketiga lainnya, “sebagian besar perjalanan mereka adalah antara pelabuhan Mesir dan ‘Israel’.”
Sembilan belas kapal tersebut meliputi tujuh kapal, enam kapal semen, lima kapal kargo umum, dan satu kapal kargo curah.
Kapal-kapal tersebut melakukan puluhan perjalanan untuk mengirimkan kargo antara Mesir dan ‘Israel’ selama perang di Gaza, tambah laporan tersebut.
“Selama tiga bulan terakhir, data menunjukkan bahwa 12 kapal (tujuh kapal kontainer dan lima kapal kargo umum) bergerak antara Alexandria, Damietta, Dekheila, Port Said, dan Arish, serta pelabuhan ‘Israel’ di Haifa dan Ashdod.”
Enam dari 19 kapal ini telah mengangkut semen ke dan dari pelabuhan ‘Israel’. Semua kapal tersebut dimiliki oleh perusahaan-perusahaan dari ‘Israel’, Yunani, Kepulauan Marshall, dan Swiss.
Laporan tersebut juga menyoroti bahwa impor Mesir dari ‘Israel’ telah berlipat ganda selama perang di Gaza, mengutip data dari Biro Statistik Pusat ‘Israel’.
Antara Oktober dan Juli tahun ini, impor Mesir dari ‘Israel’ mencapai $331,6 juta – dibandingkan dengan $106,8 juta selama periode yang sama pada tahun 2022 dan 2023.
Mesir terlibat erat dalam upaya mediasi untuk mencapai gencatan senjata antara ‘Israel’ dan perlawanan Palestina. Negara tersebut memiliki hubungan yang sudah berjalan lama dengan perlawanan Palestina sambil mempertahankan hubungan keamanan yang erat dengan ‘Israel’.
Puluhan ribu warga sipil Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah dibunuh oleh pasukan ‘Israel’ di Jalur Gaza. Tel Aviv telah dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). (The Cradle)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
