HRW: Tawanan Palestina Disetrum, Diperkosa dengan Senapan oleh Serdadu ‘Israel’

28 August 2024, 11:30.

Foto yang disediakan oleh organisasi “Israel”, Breaking The Silence, menunjukkan para tawanan Palestina yang ditangkap di Jalur Gaza berada di fasilitas penahanan di pangkalan militer Sde Teiman. Foto: Breaking the Silence via AP

(The Cradle) – Serdadu “Israel” menyiksa warga Palestina dari Gaza, termasuk dengan menggunakan sengatan listrik dan pemerkosaan anal menggunakan popor senapan M-16, menurut kesaksian seorang petugas medis Palestina yang dipublikasikan oleh Human Rights Watch (HRW) pada tanggal 27 Agustus.

Walid Khalili, seorang paramedis dan pengemudi ambulans Palestina, diculik oleh gerombolan serdadu “Israel” di Gaza pada bulan November dan dibawa ke pusat penahanan Sde Teiman dan Negev (Al-Naqab) di “Israel”.

Serdadu “Israel” menculik Khalili setelah ia ditugaskan ke lingkungan Tal al-Hawa di Kota Gaza untuk menyelamatkan empat orang yang terluka.

Ketika tiba, ia melihat gerombolan serdadu Zionis mengeksekusi sejumlah pria di Jalan Mughrabi, dekat gedung Kementerian Tenaga Kerja.

“Saya melihat keempat pria itu dieksekusi dengan kejam,” kata Khalili. “Saya melihatnya dengan mata kepala sendiri, saya berada sejauh tiga meter. Ketika mereka ditembak, saya bersembunyi di bawah ambulans, dan di sebelahnya ada sebuah gedung, jadi saya berlari ke dalam gedung. Pasukan Zionis menyerbu gedung itu dan mulai berteriak kepada saya untuk mengangkat tangan.”

Para serdadu menendang dan memukul Khalili dengan popor senapan mereka, mematahkan tulang rusuknya, sebelum memindahkannya ke fasilitas Sde Teiman di “Israel” selatan.

HRW menulis bahwa serdadu “Israel” menyeretnya di tanah, melepaskan borgol di pergelangan kakinya, dan memakaikannya popok dewasa. Mereka kemudian membawanya ke sebuah gudang tempat puluhan tawanan, juga mengenakan popok, digantung di langit-langit, dengan rantai yang diikatkan pada borgol logam persegi mereka.

Khalili mengatakan ia digantung dengan rantai sehingga kakinya tidak menyentuh tanah. Para serdadu mendandaninya dengan pakaian dan ikat kepala yang diikatkan pada kabel. Mereka menyetrumnya dengan listrik dan menyiramnya dengan air dingin setiap dua hari sekali.

Ia mengatakan kepada HRW, “Dunia berputar, dan saya pingsan. Mereka memukul saya dengan tongkat. Saya terus pingsan dan berhalusinasi. Ia terus bertanya kepada saya tentang para sandera, dan pemindahan sandera Hamas, dan di mana saya berada pada tanggal 7 Oktober. Setiap kali ditanya, saya disetrum dengan listrik untuk membangunkan saya (dari pingsan). Ia mengatakan kepada saya untuk mengaku dan kami akan berhenti menyiksamu.”

Setiap tiga hari, ia dibawa ke lokasi baru dan diberi obat yang tidak diketahui dalam bentuk pil sebelum diinterogasi lebih lanjut.

“Pil itu membuat saya merasa aneh, itu adalah pertama kalinya saya merasa seperti itu, seolah-olah pikiran batin saya mengatakan apa yang ada di hati saya, bukan saya. Saya merasa seperti terbang. Saya merasakan halusinasi.”

Seorang penjaga “Israel” yang berbahasa Arab menginterogasinya, menanyakan kepadanya tentang para sandera yang dibawa oleh Hamas ke Gaza pada tanggal 7 Oktober. Khalili mengatakan interogator tahu “berapa banyak anak yang saya miliki, semua nama mereka, alamat saya,” dan mengancam mereka akan dibunuh jika dia tidak mengaku.

Khalili kemudian dibawa ke pangkalan Negev di “Israel” selatan. Dia disekap di sana bersama tawanan Palestina lainnya dari Gaza yang tampak “berdarah dari bokongnya.” Pria itu memberi tahu Khalili bagaimana “tiga serdadu Zionis bergantian memerkosanya dengan senapan serbu M16” sebelum dia dibawa ke pusat penahanan.

“Dia ketakutan. Kesehatan mentalnya sangat buruk, dia mulai berbicara sendiri,” kata Khalili.

Serangan seksual terhadap para tawanan Palestina mendapat perhatian media di “Israel” setelah lima serdadu Zionis ditahan awal bulan ini setelah memerkosa seorang pria Palestina dengan telepon seluler di Sde Teiman. Rekaman CCTV pemerkosaan tersebut juga dipublikasikan oleh Channel 12 “Israel”.

Penahanan para serdadu Zionis oleh polisi militer mengakibatkan kemarahan yang meluas di kalangan politisi “Israel”, aktivis pemukim ilegal Yahudi, dan tokoh media, yang berpendapat bahwa perlakuan apa pun terhadap terduga pejuang Hamas sah, termasuk pemerkosaan.

Pada tanggal 27 Agustus, Channel 14 menayangkan salah satu penjaga Sde Teiman yang dituduh memerkosa warga Palestina di salah satu programnya. Serdadu itu menyatakan, “Polisi militer memperlakukan kami dengan sangat baik … Anda lihat dukungannya … Dengan tangan di dada mereka, seperti, mengucapkan ‘terima kasih’!” (The Cradle)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Arabi Post: Mesir Gandakan Impor dari ‘Israel’ Sejak Dimulainya Perang di Gaza
HRW: Serdadu Zionis Siksa Petugas Kesehatan Gaza yang Disekap »