Penjajah Zionis Bunuh Tiga Anak Palestina di Wilayah Utara Tepi Barat 

3 September 2024, 15:07.

Mohammad Mahmoud Abdullah Masoud, 12 tahun (kiri), Abdullah Abdulnaser Abdullah Masoud, 17 tahun (tengah), dan Laith Marwan Qasem Shawahneh, 16 tahun (kanan) dibunuh oleh serdadu Zionis di wilayah utara Tepi Barat terjajah pada 1 September 2024. Foto: Milik keluarga

PALESTINA (DCI-Palestine) – Pasukan penjajah ‘Israel’ membunuh tiga anak laki-laki Palestina di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki, Ahad (1/9/2024). 

Kakak beradik Abdullah Abdulnaser yang berusia 17 tahun dan Mohammad Mahmoud yang berusia 12 tahun, ditembak dan dibunuh oleh serdadu zionis laknatullah. 

Keduanya dibunuh sekira pukul 3 sore di dekat Jalan Haifa di Jenin, bagian utara Tepi Barat yang diduduki, menurut dokumentasi yang dikumpulkan oleh Defense for Children International-Palestine (DCIP). 

Malamnya, sekira pukul 23:40 di Silat Al-Harithiya, yang terletak di sebelah barat Jenin, sebuah rudal yang ditembakkan drone ‘Israel’ membunuh Laith Marwan Qasem Shawahneh (16 tahun) dan melukai seorang anak Palestina lainnya, yang kini masih berada di rumah sakit. 

“Serdadu ‘Israel’ dengan sengaja membunuh sedikitnya lima anak Palestina di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki sejak melancarkan serangan militer besar-besaran pada hari Rabu (pekan lalu),” kata Ayed Abu Eqtaish, direktur program akuntabilitas di DCIP. 

Ia menegaskan bahwa negara-negara harus segera memberlakukan embargo senjata dan memberikan sanksi kepada penjajah ‘Israel’ guna melindungi anak-anak Palestina dan keluarga mereka. 

Diburu Serdadu Penjajah 

Abdullah dan Mohammad, keduanya berasal dari Desa Al-Yamoun, sebelah barat Jenin, menumpang di sepeda motor yang dikemudikan oleh kakak sepupu mereka, Amir (23 tahun) sekira pukul 15.00 pada tanggal 1 September.  

Kedua anak itu duduk di belakang Amir saat mereka kembali dari Jenin setelah mengantarkan sekantong roti. Mereka dikejar oleh tiga kendaraan militer ‘Israel’ saat berada di Jalan Haifa menuju desa mereka.  

Di tengah usaha melindungi diri, Amir berusaha berbelok ke kiri menuju pintu masuk Desa Kafr Dan, namun kehilangan kendali atas sepeda motornya sehingga mengakibatkan dirinya dan kedua sepupunya terjatuh. 

Abdullah dan Mohammad bangun lalu berlari menuju pintu masuk Desa Kafr Dan.  

Sekira lima serdadu penjajah ‘Israel’ keluar dari kendaraan militer lalu menembaki mereka dari jarak 40 meter.  

Abdullah terkena satu peluru di kepala. Sementara itu, Mohammad terkena dua peluru di punggung, dengan satu peluru menembus dadanya. 

Para serdadu zionis laknatullah mencegah ambulans menolong keduanya, setidaknya selama 40 menit.  

Penjajah menangkap Amir yang mengemudikan sepeda motor. Anak-anak tersebut dibawa ambulans ke Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin, di mana mereka dinyatakan syahid pada saat tiba. 

Pasukan penjajah ‘Israel’ juga mengepung beberapa rumah sakit di Jenin dan menghambat pergerakan ambulans beserta paramedis.  

Serangan besar-besaran tersebut telah mengakibatkan syahidnya 26 lebih warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, termasuk lima anak-anak, dan ratusan warga lainnya terluka. 

Pasukan dan pemukim haram ‘Israel’ telah membunuh 73 anak-anak Palestina di Tepi Barat yang diduduki sepanjang tahun 2024 ini, termasuk dua warga negara Amerika Serikat, menurut dokumentasi yang dikumpulkan oleh DCIP. 

Sebanyak 154 anak-anak Palestina telah dibunuh di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober, masih menurut dokumentasi yang dikumpulkan oleh DCIP, ketika militer penjajah ‘Israel’ memulai genosida di Jalur Gaza. 

Sementara pada tahun 2023, pasukan dan pemukim ilegal ‘Israel’ membunuh sedikitnya 121 anak-anak Palestina di Tepi Barat yang diduduki, menurut dokumentasi yang dikumpulkan oleh DCIP. (DCI-Palestine)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Warga Tepi Barat Palestina Meninggal Satu Jam Setelah Ditangkap Serdadu Penjajah Zionis 
Aksi Mogok Tingkatkan Tekanan terhadap Netanyahu Saat AS Siapkan Proposal ‘Terakhir’ Gencatan Senjata »