WHO: Seperempat dari Korban Luka di Gaza Butuh Rehabilitasi Jangka Panjang
14 September 2024, 13:38.

Foto: PIC
GAZA (PIC) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sedikitnya seperempat dari warga Palestina yang terluka dalam perang genosida ‘Israel’ di Jalur Gaza, termasuk ribuan wanita dan anak-anak, menderita cedera yang mengubah hidup yang memerlukan layanan rehabilitasi sekarang dan selama bertahun-tahun mendatang.
Perwakilan WHO untuk wilayah Palestina, Rik Peeperkorn, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (12/9/2024), “peningkatan besar kebutuhan rehabilitasi di antara yang terluka terjadi bersamaan dengan kehancuran sistem kesehatan.”
Organisasi PBB itu melaporkan 22.500 orang yang terluka dalam genosida ‘Israel’ di Gaza menderita beberapa cedera serius, banyak yang memerlukan amputasi dan yang lainnya memerlukan layanan rehabilitasi besar sekarang dan selama bertahun-tahun mendatang.
Diperkirakan secara keseluruhan terdapat antara 13.455 dan 17.550 cedera anggota tubuh yang parah, yang dikatakan sebagai pendorong utama perlunya rehabilitasi.
“Sayangnya, sebagian besar tenaga kerja rehabilitasi di Gaza mengungsi,” tambahnya.
Laporan PBB menunjukkan antara 3.105 dan 4.050 amputasi anggota tubuh telah terjadi dalam hampir satu tahun agresi ‘Israel’, juga menunjukkan cedera lain yang mengubah hidup termasuk cedera tulang belakang, cedera otak traumatis, dan luka bakar parah.
Sementara itu, WHO menyatakan hanya 17 dari 36 rumah sakit di Gaza yang saat ini berfungsi sebagian, sedangkan layanan perawatan kesehatan primer sering ditangguhkan atau tidak dapat diakses karena ketidakamanan, serangan, dan perintah evakuasi yang berulang.
WHO juga menunjukkan bahwa satu-satunya pusat rekonstruksi dan rehabilitasi anggota tubuh di Gaza, yang terletak di Kompleks Medis Nasser dan didukung oleh WHO, berhenti berfungsi Desember lalu karena kurangnya suplai dan petugas kesehatan khusus.
“Pasien tidak bisa mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan,” kata Peeperkorn, seraya menjelaskan bahwa “layanan rehabilitasi untuk kasus kritis dihentikan dan perawatan khusus tidak tersedia untuk cedera kompleks, yang membahayakan nyawa pasien.” (PIC)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.