Gaza Jadi Tempat Paling Mematikan di Dunia Bagi Pekerja Bantuan

15 September 2024, 20:16.

Kendaraan relawan yang terbunuh–yang bekerja di organisasi bantuan internasional World Central Kitchen (WCK) yang berbasis di AS–terlihat rusak parah setelah serangan ‘Israel’ terhadap kendaraan milik WCK di Deir Balah, Gaza. Foto: Ashraf Amra/Anadolu Agency

Oleh: Zachary Foster, Sejarawan Palestina

(palestine.beehiiv.com) — Gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia untuk menjadi pekerja bantuan. Sejak 7 Oktober lalu, lebih dari 75% pekerja bantuan yang terbunuh di seluruh dunia dibunuh oleh ‘Israel’ di Gaza atau Tepi Barat.

Setidaknya, dalam 15 insiden terpisah, militer ‘Israel’ menyerang para pekerja bantuan di lokasi-lokasi yang diketahui dan disetujui oleh militer ‘Israel’. Berikut ini adalah kisah-kisah mereka.

18 November 2023: Serdadu ‘Israel’ menyerang konvoi kendaraan Dokter Lintas Batas (MSF) yang ditandai dengan jelas, menewaskan 2 anggota staf MSF, meskipun MSF telah mengoordinasikan pergerakan mereka dengan militer ‘Israel’.

9 Desember 2023: Angkatan Laut ‘Israel’ menembakkan meriam ke fasilitas UNRWA, merusak 2 bangunan, meskipun para pejabat UNRWA telah berulang kali membagikan koordinat wisma tamu tersebut kepada otoritas ‘Israel’.

16 Desember 2023: Serdadu ‘Israel’ menembakkan tiga roket ke Biara Suster Bunda Teresa (Misionaris Cinta Kasih), menewaskan dua orang wanita dan melukai seorang pekerja bantuan. Serangan itu juga membuat 54 penyandang disabilitas yang berlindung di sana terpaksa harus mengungsi, membuat beberapa di antara mereka tidak memiliki alat bantu pernapasan yang mereka perlukan untuk bertahan hidup.

28 Desember 2023: Serdadu ‘Israel’ menembaki konvoi bantuan PBB di Gaza tengah saat mereka kembali dari mengirimkan bantuan di utara, padahal kendaraan-kendaraan tersebut ditandai dengan jelas dan rutenya telah dikoordinasikan dengan otoritas ‘Israel’.

8 Januari 2024: Serdadu ‘Israel’ menembaki tempat penampungan MSF yang ditandai dengan jelas di Khan Yunis, menewaskan seorang anak berusia 5 tahun, meskipun IDF mengetahui lokasi tempat penampungan tersebut, yang menampung lebih dari 100 staf dan anggota keluarga mereka.

18 Januari 2024: Serdadu ‘Israel’ mengebom sebuah kompleks yang menjadi tempat tinggal staf International Rescue Committee (IRC) dan Medical Aid for Palestine (MAP) di Al-Mawasi (“zona aman”), melukai beberapa pekerja. Akibatnya, para ahli bedah IRC dan MAP menghentikan pekerjaan mereka di rumah sakit Nasser.

31 Januari 2024: Serdadu ‘Israel’ mengebom lembaga pembangunan Belgia, Enabel, meskipun otoritas ‘Israel’ “tahu betul bahwa kantor Enabel terletak di gedung ini.” Sebelumnya, pada hari itu pemerintah Belgia mengatakan bahwa mereka tidak akan menangguhkan pendanaan untuk UNRWA.

5 Februari 2024: Serdadu ‘Israel’ menembaki konvoi UNRWA yang sudah ditandai dengan jelas dan berhenti di pos pemeriksaan ‘Israel’, padahal UNRWA telah mengoordinasikan pergerakan konvoi tersebut dengan otoritas ‘Israel’. Akibatnya, UNRWA terpaksa menghentikan operasinya di Gaza Utara selama tiga minggu.

20 Februari 2024: Serdadu ‘Israel’ menembaki tempat penampungan MSF, menewaskan 2 anggota keluarga staf organisasi tersebut dan melukai 7 orang lainnya, meskipun bendera MSF yang berukuran besar terlihat jelas di gedung tersebut.

9 Maret 2024: Serdadu ‘Israel’ menyerang rumah seorang karyawan Anera dengan bom berpemandu presisi, membunuhnya, putranya, dan beberapa tetangganya. Otoritas ‘Israel’ mengetahui bahwa ini adalah rumah seorang pekerja bantuan, seperti yang ditunjukkan dalam catatan surel beberapa hari sebelum serangan.

1 April 2024: Serdadu ‘Israel’ mengebom konvoi World Central Kitchen, menewaskan 7 pekerja bantuan, termasuk seorang warga negara AS, dalam serangan presisi dari mobil ke mobil, meskipun WCK mengoordinasikan pergerakan mereka dengan otoritas ‘Israel’.

9 April 2024: Serdadu ‘Israel’ menyerang truk bantuan UNICEF yang ditandai dengan jelas di sebelah selatan pos pemeriksaan Salah al-Din. Kendaraan tersebut ditembaki ketika sedang ditahan di pos pemeriksaan ‘Israel’.

27 Agustus 2024: Serdadu ‘Israel’ menyerang konvoi Program Pangan Dunia (WFP) saat mendekati pos pemeriksaan ‘Israel’ di jembatan Wadi Gaza, meskipun telah menerima beberapa kali izin untuk melanjutkan perjalanan. Hal ini memaksa organisasi tersebut untuk sementara waktu menangguhkan pergerakan stafnya di seluruh Gaza.

29 Agustus 2024: Serdadu ‘Israel’ mengebom konvoi bantuan Anera, menewaskan 4 warga Palestina saat sedang dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Bulan Sabit Merah Emirat, meskipun telah berkoordinasi dengan otoritas ‘Israel’.

12 September 2024: Pesawat tempur ‘Israel’ mengebom sekolah UNRWA yang saat ini berfungsi sebagai kamp pengungsi di Gaza tengah, menewaskan 34 orang, termasuk 6 pekerja bantuan yang memberikan bantuan kepada para pengungsi.

Tragisnya, laporan-laporan ini mungkin tampak biasa saja di tengah-tengah kengerian yang terjadi pada tahun lalu. Namun, para pekerja bantuan adalah mata rantai penting dalam rantai kelangsungan hidup. Tanpa mereka, seluruh penduduk Gaza akan mati kelaparan.

Oleh karena itu, penargetan sistematis ‘Israel’ terhadap para pekerja bantuan telah memainkan peran penting dalam membawa jutaan orang ke ambang kelaparan. (palestine.beehiiv.com)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Media Zionis: ‘Israel’ Memperkirakan Cedera Psikologis di Kalangan Serdadu Meningkat 172% pada Tahun 2030
‘Israel’ Bergabung dengan Konvensi AI Global. Inilah Alasan Hal Itu Berbahaya! »