Sedang Bermain di Sekolah Penampungan, Anak Yatim dan Janda di Gaza Dihantam Roket Zionis

23 September 2024, 14:16.

Seorang wanita berduka atas kerabatnya yang terbunuh akibat serangan ‘Israel’ terhadap sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Kota Gaza, 21 September 2024 (Omar Al-Qattaa/AFP)

(Middle East Eye, Reuters) – Serdadu Zionis “Israel” membombardir sebuah sekolah di Gaza, Sabtu (21/9/2024) lalu, padahal sekolah itu menjadi tempat penampungan keluarga-keluarga yang telantar. Akibatnya, sedikitnya 16 anak yatim dan janda syahid.

Media setempat menyebut “pembantaian mengerikan” itu adalah episode terbaru genosida “Israel” terhadap warga sipil Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat sedikitnya 22 orang syahid dan 30 lainnya terluka.

Di antara yang syahid adalah bayi berusia tiga bulan. Selain itu, dua orang dinyatakan hilang dan sedikitnya sembilan anak terluka kehilangan satu atau lebih anggota tubuh, sedangkan yang lain menderita luka bakar serius.

Anak-anak yatim dan kaum wanita yang syahid itu telah kehilangan ayah dan kepala keluarga akibat serangan “Israel” sebelumnya. Mereka kemudian ditampung di sekolah Zaitun C di selatan Kota Gaza untuk menerima bantuan dari lembaga-lembaga kemanusiaan.

“Para wanita dan anak-anak mereka sedang duduk di taman bermain sekolah. Anak-anak sedang bermain dan tiba-tiba dua roket menghantam mereka,” kata Said al-Malahi, seorang saksi mata, kepada Reuters.

Saksi lainnya, Ahmed Azzam, mengatakan bahwa korban serangan itu semuanya wanita dan anak-anak.

Militer “Israel” berdalih bahwa serangan mematikan tersebut adalah “serangan tepat” terhadap “teroris”. Targetnya adalah pusat komando dan kontrol Hamas, klaim yang terus diulang-ulang dalam serangan serupa terhadap bangunan sekolah, tanpa disertai bukti.

Hamas telah berulang kali membantah menggunakan sekolah dan infrastruktur sipil lainnya untuk merencanakan dan melaksanakan operasi militer.

Setidaknya 181 sekolah yang jadi tempat penampungan telah hancur akibat dibom oleh angkatan udara “Israel” sejak perang yang telah berkecamuk hampir setahun ini.

Dalam waktu yang sama pada Sabtu lalu, serangan “Israel” juga menghantam fasilitas penyimpanan Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza selatan. Sedikitnya tiga petugas kesehatan syahid dan melukai enam lainnya.

Penjajah “Israel” telah membunuh 41.391 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023, termasuk lebih dari 16.700 anak-anak dan 11.000 wanita. Demikian catatan resmi dari pejabat kesehatan dan pemerintah Palestina. Angka tersebut mencakup sedikitnya 1.000 tenaga profesional di sektor kesehatan, 220 pekerja bantuan PBB – jumlah kematian staf tertinggi dalam sejarah PBB – dan 170 wartawan, jumlah tertinggi pekerja media yang terbunuh dalam konflik sejak Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mulai mencatat data pada tahun 1992. (Middle East Eye, Reuters)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Ikhtiar Menguatkan Muslim Rohingya yang Kian Terhimpit #2 
Muqawamah Gaza Terus Habisi Pasukan Zionis di Rafah, Anggota Knesset: Serdadu Berbohong dengan Klaim Kemenangannya »