Pertahanan Sipil: Wanita dan Anak-Anak Adalah Persentase Tertinggi dari Syuhada di Gaza

23 September 2024, 19:50.

Foto: PIC

GAZA (PIC) – Pertahanan Sipil di Jalur Gaza melaporkan bahwa perempuan dan anak-anak merupakan persentase tertinggi dari para syuhada akibat serangan udara “Israel” terhadap rumah-rumah dan pusat-pusat pengungsian selama bulan Agustus.

Dalam pernyataan singkat pada hari Ahad (22/9/2024), Pertahanan Sipil menjelaskan bahwa laporan bulanan tersebut menunjukkan bahwa di antara setiap 10 syuhada, 3 hingga 7 di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Menurut laporan tersebut, 2 hingga 8 dari setiap 10 jenazah menunjukkan tanda-tanda mutilasi, seperti amputasi, akibat intensitas pengeboman dan paparan atap yang runtuh serta puing-puing beton.

Laporan tersebut menyoroti peningkatan jumlah syuhada di kalangan perempuan dan anak-anak akibat pengeboman langsung “Israel” tanpa peringatan sebelumnya terhadap rumah-rumah warga, sekolah-sekolah, dan tenda-tenda yang menampung para pengungsi.

Pesawat dan artileri “Israel” terus membombardir bangunan dan tempat perlindungan di seluruh wilayah kantong tersebut, yang mengakibatkan ribuan orang syahid, terluka, dan hilang di bawah reruntuhan rumah mereka. Pembantaian terbaru terjadi ketika sekolah Al-Zaytoun diserang, yang mengakibatkan 22 warga syahid, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Sejak 7 Oktober 2023, serdadu penjajah “Israel” terus melanjutkan genosidanya di Gaza dengan dukungan penuh Amerika Serikat, yang menyebabkan lebih dari 137.000 orang syahid dan terluka, sebagian besar wanita dan anak-anak, 10.000 orang hilang, dan kerusakan besar-besaran pada infrastruktur di tengah kelaparan yang mematikan. (PIC)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Muqawamah Gaza Terus Habisi Pasukan Zionis di Rafah, Anggota Knesset: Serdadu Berbohong dengan Klaim Kemenangannya
Ikhtiar Menguatkan Muslim Rohingya yang Kian Terhimpit #3  »