Perang di Lebanon Makin Mengkhawatirkan, Warga Gaza Khawatir Dilupakan
24 September 2024, 19:00.

Foto: PIC
(AP) – Serangan “Israel” di Lebanon makin meningkat dan menarik perhatian dunia. Sebagian warga Palestina di Gaza jadi bertanya-tanya: Apa yang akan terjadi dengan nasib mereka setelah hampir setahun menjadi korban perang yang menghancurkan? Apakah akan diabaikan?
Nezar Zaqout, salah satu dari sekitar 1,9 juta warga Palestina yang terpaksa harus mengungsi meninggalkan rumah, merasa khawatir jika pertempuran “Israel”-Lebanon akan mengalahkan kepedulian dunia terhadap kondisi kehidupan yang buruk di Gaza. Juga melupakan upaya gencatan senjata.
“Kami benar-benar dilupakan. Tidak ada berita tentang kami di media (sekarang),” kata Zaqout, yang kini tinggal di Khan Yunis, setelah mengungsi dari Kota Gaza beberapa bulan lalu.
Ia dan beberapa warga khawatir kondisi menyedihkan di Gaza akan menjadi permanen dan dibiarkan. Padahal 90% penduduknya kini tunawisma, ratusan ribu orang tinggal di tenda-tenda yang sesak dan kumuh, serta harus berjuang untuk mendapatkan makanan dan air bersih.
“Setahun berlalu, dan tidak ada yang peduli dengan kami. Setiap hari ada pengeboman, setiap hari ada yang syahid, dan setiap hari ada korban luka,” kata Saadi Abu Mustafa, warga Khan Yunis yang mengungsi ke Muwasi, sebuah kamp tenda yang luas di sepanjang pantai selatan Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, agresi penjajah “Israel” telah membunuh lebih dari 41.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 95.000 jiwa, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Tidak peduli warga sipil atau pejuang perlawanan, dan lebih dari separuh yang terbunuh adalah wanita dan anak-anak.
Serangan udara dan darat yang gencar selama berbulan-bulan telah menghancurkan seluruh blok perumahan hingga rata dengan tanah. Peneliti yang mempelajari citra satelit memperkirakan sekitar 60% bangunan di Jalur Gaza rusak sejak terjadinya perang.
Menjelang Musim Dingin
Zionis “Israel” menarik sebagian pasukannya di Gaza untuk dipindahkan ke perbatasan dengan Lebanon. Namun, ribuan serdadu masih berada di Gaza, terus melakukan penyerangan sporadis dan mencegah warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah.
Tiap hari Gaza masih terus dibombardir. Hari Sabtu lalu serangan militer “Israel” terhadap sekolah yang menjadi tempat penampungan pengungsi di Gaza utara membunuh sedikitnya 22 orang dan melukai 30 lainnya, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Kamp pengungsian di Muwasi baru saja diguyur hujan. Anak-anak yang tinggal di tenda-tenda itu harus berjalan tanpa alas di atas lumpur yang tingginya mencapai mata kaki. Sementara itu, para pria dewasa menggali lumpur untuk menyelamatkan barang-barang dan perabotan yang tersisa.
“Seluruh dapur tempat kami menyiapkan makanan terisi air. Kami tidak tahu harus berbuat apa. Ini adalah awal musim dingin. Apa yang akan terjadi dalam beberapa hari mendatang?” kata Rana Goza’t, seorang ibu yang mengungsi dari Kota Gaza.
“Kami berharap semua masyarakat masih peduli kepada kami dan melihat apa yang kami alami,” kata Enas Kollab, warga Gaza Utara yang kini mengungsi di Muwasi.
Aktivitas diplomatik untuk menengahi perang pun tampaknya mulai menurun.
Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa “Israel” harus mempertahankan pasukan di dua wilayah Gaza untuk mencegah Hamas mempersenjatai diri. Hamas mengatakan tidak akan menyetujui kesepakatan apa pun yang mengizinkan pasukan “Israel” tetap bercokol di Gaza.
Harapan untuk mencapai kesepakatan semakin meredup karena Amerika Serikat, mediator utama dalam perundingan tersebut, tampaknya kehilangan kemampuan untuk memengaruhi “Israel”, sekutu terdekatnya.
Ahad lalu Menteri Luar Negeri Antony Blinken hanya mengunjungi Mesir, karena AS meyakini bahwa kunjungan ke “Israel” hanya akan membuat Netanyahu mengatakan sesuatu yang akan merusak upaya mediasi.
Sampai saat ini belum ada visi yang jelas untuk Gaza pascaperang. Namun, satu hal yang jelas: Membangun kembali wilayah tersebut akan memakan waktu puluhan tahun. PBB memperkirakan bahwa hanya untuk menyingkirkan sekitar 40 juta ton puing saja akan memakan waktu 15 tahun. (AP)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.