Musim Dingin Akan Segera Tiba, Keadaan Semakin Sulit di Gaza
26 September 2024, 05:23.

Warga Palestina yang mengungsi di Gaza tinggal di tenda-tenda darurat, 23 September 2024 [Beit Lahia Development Association]
(Middle East Monitor) – Lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi di Gaza bagian tengah dan selatan sangat membutuhkan perlengkapan yang memadai sebelum musim dingin tiba. Adapun kondisi saat ini, banyak tenda dan bangunan tempat tinggal sementara yang disediakan oleh lembaga bantuan kini tidak layak pakai karena sudah usang.
Tenda-tenda di kamp pengungsian jarang diganti, sebab sangat sedikit tenda baru yang bisa masuk ke Gaza dalam beberapa bulan terakhir. Lembaga Shelter Cluster meminta para pendonor untuk mendesak “Israel” agar mengizinkan masuknya bahan-bahan dasar tersebut, sebelum suhu terus turun.
“Ratusan ribu keluarga di Gaza telah dipaksa mengungsi berkali-kali. Mereka kemudian tinggal di tenda-tenda yang tidak memadai dan tempat penampungan sementara,” jelas Alison Ely, koordinator Shelter Cluster di Gaza.
“Beberapa orang menjahit karung beras bekas untuk memastikan bahwa mereka memiliki sesuatu, setidaknya, antara tubuhnya dan langit. Saat musim dingin tiba, tempat penampungan ini tidak akan mampu melindungi mereka dari angin kencang, hujan lebat, dan suhu dingin.”
Ely meminta agar masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara anggota Uni Eropa, memfasilitasi pengiriman peralatan ke Gaza.
Sebagian besar pengungsi di Gaza tinggal di selatan Wadi Gaza, di tenda-tenda kecil yang penuh sesak atau tempat penampungan sementara. Perlengkapan seperti dua terpal, satu lembar plastik, tali, dan lakban, adalah perlengkapan minimum yang diperlukan untuk memastikan tempat penampungan tahan cuaca untuk musim dingin.
Tanpa perlengkapan ini, keluarga berisiko mengalami hipotermia dan kondisi kesehatan yang lebih parah, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Pada hari Ahad lalu, hujan yang turun lebih awal dari biasanya menyebabkan kepanikan dan keresahan. Warga berusaha mencari-cari terpal atau bahan lain untuk melindungi diri dari hujan,” tambah Ely.
“Badan-badan bantuan hanya memiliki sedikit bahan untuk didistribusikan, tetapi mereka (warga) tidak dapat menunggu.”
PBB melaporkan bahwa sekitar 1,9 juta warga Palestina mengungsi di Gaza, sebagian besar berada di Gaza selatan. “Israel” yang menduduki Gaza seharusnya wajib memfasilitasi bantuan kemanusiaan berdasarkan Pasal 59 (1) Konvensi Jenewa.
Namun, “Israel” terus membatasi masuknya bantuan. Lembaga-lembaga kemanusiaan bahkan memerlukan waktu lebih dari dua tahun untuk mengirimkan perlengkapan yang dibutuhkan guna menyiapkan tenda, tempat penampungan sementara, dan rumah-rumah yang rusak di selatan Wadi Gaza untuk musim dingin mendatang.
Menurut Shelter Cluster di Palestina, setidaknya 25.000 perlengkapan yang setara dengan 25 truk, harus dikirim per minggu ke Gaza selatan sebelum akhir November, untuk mengantisipasi datangnya musim dingin. Namun, pada bulan Agustus, rata-rata hanya dua truk per minggu yang menyeberang ke selatan dengan membawa barang-barang perlindungan. Jumlah itu hanya 8% dari kebutuhan setiap minggu. (Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
