PBB Tuduh Penjajah Zionis Lakukan Kejahatan ‘Pemusnahan’ di Gaza
11 October 2024, 21:07.

Kondisi warga Palestina setelah serangan penjajah Zionis ke klinik Remal, yang selama ini menampung para pengungsi, di Kota Gaza [Dawoud Abu Alkas/Reuters]
(Al Jazeera) – Penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuduh “Israel” dengan sengaja menargetkan fasilitas-fasilitas kesehatan Gaza dan membunuh tenaga medis selama perangnya di daerah kantong yang terkepung tersebut.
Sebelum laporan lengkapnya, mantan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Navi Pillay, merilis sebuah pernyataan pada hari Kamis (10/10/2024) yang menuduh penjajah Zionis “melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pemusnahan massal dengan serangan tanpa henti dan disengaja terhadap tenaga medis dan fasilitas kesehatan” dalam serangannya ke Gaza.
“Anak-anak, khususnya, adalah yang paling menderita dari serangan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung akibat runtuhnya sistem kesehatan,” ujar Pillay, yang laporannya akan dipresentasikan di hadapan Majelis Umum PBB pada tanggal 30 Oktober.
Penjajah Zionis selalu mengatakan bahwa serangannya terhadap rumah sakit dan sekolah-sekolah di Gaza bertujuan untuk menargetkan anggota Hamas dan kelompok-kelompok bersenjata Palestina lainnya. Hamas membantah dengan mengatakan bahwa mereka tidak menggunakan lokasi-lokasi tersebut sebagai pusat komando.
Pernyataan penyelidikan PBB juga menuduh serdadu “Israel” dengan sengaja membunuh dan menyiksa tenaga medis, menargetkan kendaraan medis, dan melarang pasien untuk meninggalkan Gaza.
Komisi Penyelidikan (Commission of Inquiry/COI) memiliki mandat yang luas untuk mengumpulkan bukti dan mengidentifikasi para tersangka pelaku kejahatan internasional yang dilakukan di “Israel” dan wilayah Palestina terjajah. Komisi ini mendasarkan temuannya pada berbagai sumber, termasuk wawancara dengan para korban dan saksi, laporan yang masuk, dan gambar satelit.
COI sebelumnya menuduh “Israel” maupun Hamas melakukan kejahatan perang di tahap awal perang Gaza, dan bahwa tindakan “Israel” juga merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan karena banyaknya korban sipil yang berjatuhan. Istilah ini diperuntukkan bagi kejahatan internasional paling serius yang dilakukan secara sengaja sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematis terhadap warga sipil.

Anak-anak yang paling menderita
Pillay menyerukan kepada “Israel” untuk “segera menghentikan penghancuran fasilitas kesehatan di Gaza.”
“Anak-anak, khususnya, adalah yang paling menderita dari serangan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung akibat runtuhnya sistem kesehatan,” tambah Pillay.
Laporan tersebut juga menyinggung kematian seorang gadis Palestina berusia enam tahun, Hind Rajab, yang meninggal bersama sepupu, bibi dan pamannya, setelah meminta bantuan selama berjam-jam.
COI menyebut kematian Rajab sebagai salah satu “kasus paling mengerikan” dari serangan “Israel” terhadap sistem layanan kesehatan.
‘Penganiayaan sistematis’ terhadap tawanan
Di dalam kamp-kamp militer dan pusat-pusat penahanan “Israel”, laporan tersebut menemukan bahwa ribuan warga Palestina menjadi sasaran “penganiayaan yang meluas dan sistematis, kekerasan fisik dan psikologis, serta kekerasan berbasis gender dan seksual”.
Laporan tersebut juga menambahkan bahwa para tawanan laki-laki menjadi sasaran pemerkosaan dan serangan terhadap organ seksual mereka.
COI menyatakan bahwa “penganiayaan institusional” terhadap warga Palestina berada di bawah perintah langsung dari Menteri Keamanan Nasional sayap kanan, Itamar Ben-Gvir.
“Israel” tidak bekerja sama dengan penyelidikan tersebut dengan alasan penyelidikan tersebut memiliki bias “anti-Israel”. (Al Jazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
