Serdadu Zionis Larang Muslim Masuk Masjid Nabi Ibrahim, Patahkan Tangan Guru Palestina

2 November 2010, 12:11.

JAKARTA, Selasa (Sahabatalaqsha.com): Pasukan Zionis melarang kaum Muslimin di Al-Khalil mendekati Masjid Ibrahim sepanjang hari Sabtu, 30 Oktober, karena kompleks pemakaman para nabi Allah itu dijadikan tempat ibadat kaum Yahudi yang sedang merayakan Sabbath, demikian dilaporkan ISM Palestina.

Suasana kota yang dipenuhi ribuan kaum Yahudi dan turis itu tegang karena kehadiran pasukan Zionis bersenjata lengkap. Para relawan ISM Palestina membayang-bayangi para serdadu yang tengah patroli ke sekeliling foto, dan menyaksikan betapa mereka sewenang-wenang menghentikan sembarang orang Palestina di jalan, memeriksa kartu identitas dan mengawasi anak-anak menuju sekolah.

Karena besarnya jumlah pemukim ilegal Yahudi yang hadir di kota itu, maka demonstrasi mingguan di jalan Syuhada yang diblokir seenaknya oleh Zionis itu pun dibatalkan.

Pada siang harinya, seorang aktivis Palestina untuk organisasi hak asasi B’tsellem ditangkap saat mengamati para pemukim; dia dilepaskan lagi larut malam harinya.

Wadi Al-Hussein adalah kawasan Palestina yang dekat dengan Qiryat Arba, dimana bermukim 5000 kaum Yahudi. Para aktivis biasanya memonitor kawasan ini karena seringnya terjadi ketegangan dan insiden.

Seorang warga Palestina menceritakan nasib cucunya, Karam, yang berusia 11 tahun. Bocah laki-laki cilik itu tengah berjalan ke sekolah, ketika para pemukim ilegal Yahudi melemparinya dengan batu sampai Karam berlari ketakutan pulang.

Tak lama kemudian, para serdadu datang ke rumah Karam dan menangkapnya, serta memenjarakannya di Ramallah. Seminggu lamanya Karam dipenjara tanpa alasan, dan hanya dibebaskan sesudah keluarganya membayar jaminan 2000 shekels. Itu pun diikuti dengan penahanan rumah.

Hingga saat ini, sudah lima bulan lamanya Karam berada di rumah pamannya – tanpa boleh keluar sama sekali. Sepekan sekali, gurunya datang untuk membantunya belajar. Karam kini sangat murung.

Kepala sekolah Karam mengatakan bahwa pemukim-pemukim ilegal Yahudi sering kali melakukan penyerangan malam hari ke sekolah mereka, merusak barang-barang dan menembakkan peluru timah ke berbagai sudut.

Sejumlah guru pria melaporkan bahwa mereka sering dihentikan para serdadu di jalan, digeledah, dipaksa membuka kemeja dan melorotkan celana, dan dipaksa berdiri di depan sekolah selama satu jam sementara para siswa melewati mereka.

Sejumlah serdadu Zionis berulangkali menyerbu masuk ke sekolah dan mengganggu pelajaran dan pernah pula mematahkan tangan seorang guru. (OH/Sahabat Al-Aqsha)

Zalim: Tentara-tentara Zionis yang sering menangkapi warga Palestina di Al-Khalil tanpa alasan. Foto: ISM Palestina

Tentara-tentara Zionis di Al-Khalil. Foto: ISM Palestina

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Mogok Umum di Silwan Protes Kunjungan Pejabat Zionis
Konvoi ‘Road to Hope’ Tertahan di Perbatasan Libya-Mesir »