Penjajah Kembali Gempur Jabalia: 36 Orang Tewas, Termasuk Belasan Anak
11 November 2024, 22:08.
Jenazah warga Palestina yang dibunuh dalam serangan “Israel” dibawa ke RS al-Ahli di Kota Gaza, Gaza, pada 10 November 2024. Foto: Dawoud Abo Alkas – Anadolu Agency
GAZA (Middle East Monitor) – Sedikitnya 42 warga Palestina, termasuk 15 anak-anak, tewas akibat serangan udara penjajah zionis “Israel” di Gaza Utara, Ahad (10/11/2024).
Anadolu melaporkan, pesawat-pesawat perang penjajah mengebom sebuah rumah di Jabalia, yang merupakan kamp pengungsian terbesar di Gaza. Serangan itu menewaskan sedikitnya 36 orang, termasuk 15 anak-anak.
“Puluhan orang juga terluka, sementara beberapa orang masih dinyatakan hilang,” ujar sumber tersebut.
Sebelumnya, seorang narasumber yang merupakan petugas medis mengatakan bahwa jumlah korban tewas mencapai 32 orang, termasuk 13 anak-anak.
Para saksi mata mengatakan bahwa bangunan bertingkat yang menampung para penghuni dan keluarga muhajirin itu hancur dalam serangan tersebut. Banyak orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan.
Lima orang lainnya tewas akibat serangan penjajah di sebuah rumah di lingkungan Sabra, Kota Gaza.
Seorang warga Palestina lainnya tewas akibat serangan berbeda penjajah di kamp pengungsian Jabalia, kata sumber yang sama.
Penjajah zionis kembali melanjutkan serangan brutalnya di Gaza utara sejak 5 Oktober 2024 dengan klaim sepihak untuk “mencegah Hamas berkumpul kembali” di tengah pengepungan yang mencekik di daerah tersebut.
Namun, warga Palestina menegaskan bahwa penjajah – dengan segala kejahatannya – berusaha menduduki wilayah Gaza dan secara paksa mengusir penduduknya.
Sejak saat itu, tidak ada bantuan kemanusiaan – termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar – yang diizinkan masuk oleh penjajah ke daerah tersebut sehingga sebagian besar penduduk di sana sangat kelaparan.
Penjajah zionis melanjutkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 43.500 orang dan wilayah Gaza sangat sulit dihuni.
Penjajah zionis kini menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas kejahatannya di Gaza. (Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.