Pelanggaran Penjajah terhadap Kesepakatan Gencatan Senjata Menuai Kecaman Luas

21 March 2025, 21:28.

GAZA (Al Jazeera) – Dimulainya kembali serangan ‘Israel’ menuai kecaman luas, termasuk dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang menyatakan bahwa ia sangat marah dengan serangan udara ‘Israel’ di Gaza.

Ketika serdadu ‘Israel’ melanjutkan operasi darat di Gaza pada hari Rabu (19/3/2025), mereka juga merebut kembali kendali atas Koridor Netzarim, yang secara efektif memisahkan Gaza utara dari wilayah kantong lainnya.

“Langkah militer ‘Israel’ untuk menduduki kembali Koridor Netzarim membawa kembali kenangan buruk dari sebelum gencatan senjata,” ujar Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Kota Gaza.

“Selama gencatan senjata, warga Palestina dapat menyeberanginya untuk kembali ke rumah mereka di utara. Namun, sekarang tidak lagi. Sekarang pergerakan orang-orang sangat terbatas.”

“Pendudukan kembali wilayah itu merupakan pengingat bahwa militer ‘Israel’ tengah bergerak maju untuk operasi berskala lebih besar,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa sebelum gencatan senjata, Netzarim menjadi landasan peluncuran bagi banyak operasi militer ‘Israel’.

Pada hari Rabu, seorang staf asing PBB kehilangan nyawa dan lima petugas lainnya terluka dalam serangan udara ‘Israel’ di sebuah lokasi PBB di Gaza tengah.

Kepala bantuan kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, mengecam serangan itu karena menargetkan kompleks PBB di Gaza. PBB menuntut pertanggungjawaban atasnya.

“Hukum internasional jelas. Warga sipil – termasuk staf PBB dan petugas kemanusiaan – tidak boleh menjadi sasaran. Masyarakat internasional harus bergabung dengan kami dalam menuntut penyelidikan dan akuntabilitas yang sesungguhnya,” desak Fletcher.

Dirusaknya perjanjian gencatan senjata juga disambut dengan kemarahan di negara palsu ‘Israel’, banyak warga Yahudi melakukan demo, mendukung keluarga para tawanan yang mengupayakan pengembalian orang-orang yang mereka cintai dari Gaza melalui gencatan senjata. 

Ribuan pengunjuk rasa ‘Israel’ berkumpul di Baitul Maqdis terjajah pada hari Rabu, menuduh dedengkot ‘Israel’, Benjamin Netanyahu, melanjutkan serangan terhadap Gaza tanpa memperhatikan keselamatan para tawanan yang masih ditahan di daerah kantong Palestina tersebut. 

Perjanjian gencatan senjata yang berlangsung hampir dua bulan di Gaza telah dirusak penjajah ‘Israel’ melalui pembantaian tiga hari berturut-turut pada hari Selasa (18/3/2025).

Sejak saat itu, serangan ‘Israel’ telah menewaskan lebih dari 710 Ahlu Syam Gaza dan melukai 900 lainnya, kata Khalil Al-Daqran, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, di mana sekira 70 persen dari yang terluka adalah anak-anak dan perempuan. (Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Bunuh 90+ Warga Gaza, Penjajah Zionis Merusak Kesepakatan Gencatan Senjata
Perjuangan para Muslimah Palestina di Tengah Gencarnya Agresi Penjajah »