OCHA: Jumlah Anak yang Diamputasi di Gaza Terbesar dalam Sejarah Modern
29 March 2025, 19:20.

Anak Palestina berusia 11 tahun, Abdul Rahman Nazir Al Nasha, terluka akibat serangan ‘Israel’ dan setelahnya salah satu kakinya diamputasi. Ia menunjukkan kakinya yang diamputasi di antara reruntuhan rumah di kamp pengungsian Bureij di Deir al-Balah, Gaza pada 6 Februari 2025 (Hassan Jedi – Anadolu Agency)
GAZA (Middle East Monitor) – Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan jumlah anak yang diamputasi di Gaza terbesar dalam sejarah modern.
Selain itu, Program Disabilitas dari Medical Aid for Palestinians (MAP), sebuah badan amal yang berbasis di Inggris, mencatat bahwa bantuan untuk anak-anak yang diamputasi selama gencatan senjata hanya memenuhi 20 persen dari kebutuhan.
MAP mengungkapkan penjajah ‘Israel’ mencegah masuknya bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kaki palsu, dengan tuduhan bahwa mereka dapat digunakan untuk tujuan militer.
Serdadu ‘Israel’ melanjutkan serangan mereka ke Gaza pada dini hari tanggal 18 Maret, mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan yang berlaku sejak tanggal 19 Januari.
Selama gencatan senjata, operasi gabungan Mesir-Qatar mencatat lebih dari 900 pelanggaran ‘Israel’ selama 40 hari; sebelum ‘Israel’ melanjutkan pengeboman pada 18 Maret.
Pelanggaran-pelanggaran tersebut termasuk operasi militer yang mengakibatkan kematian lebih dari 70 warga Gaza.
Selain itu, ‘Israel’ mencegah masuknya karavan dan tenda-tenda penting untuk menampung para muhajirin di Gaza.
Militer ‘Israel’ juga menghancurkan lebih dari 70 persen infrastruktur, termasuk rumah, sekolah, masjid, gereja, dan jalan-jalan.
Pengeboman brutal ‘Israel’ yang terus berlangsung di berbagai wilayah di Gaza telah mengakibatkan 730 orang syahid dan 1.367 orang terluka, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Di sisi lain, gembong zionis Benjamin Netanyahu menolak untuk melanjutkan negosiasi tahap kedua perjanjian gencatan senjata.
Hal itu karena dia berusaha membebaskan lebih banyak tawanan ‘Israel’ yang ditawan oleh pihak pejuang tanpa memenuhi komitmen untuk mengakhiri serangan besar-besaran dan menarik diri sepenuhnya dari Gaza. (Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.

 
                         
                         
                         
                         
                        