Kantor Media Pemerintah Gaza Desak Aliansi Jurnalis Internasional Kompak Mengecam Kejahatan Zionis 

10 April 2025, 10:16.

Foto: PIC

GAZA (PIC | Al Jazeera | TRT) – Kantor Media Pemerintah di Gaza, Selasa (8-4-2025), mengumumkan jumlah wartawan yang gugur sejak ‘Israel’ melancarkan agresi genosida di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, telah meningkat menjadi 211 orang. 

Hal ini disebabkan oleh kejahatan yang dilakukan oleh penjajah ‘Israel’ ketika mereka menargetkan tenda jurnalis di dekat Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis. 

Tiga jurnalis dibunuh dan sembilan lainnya terluka dalam serangan ‘Israel’ itu.  

Al Jazeera mengonfirmasikan Ahmed Mansour (jurnalis Palestine Today) yang menderita luka bakar parah dalam serangan ‘Israel’ terhadap tenda jurnalis di dekat Rumah Sakit Nasser, telah meninggal. Dua orang lainnya–Hilmi Al-Faqaawi dan Yusuf al-Khazandar–juga syahid.

Kantor Media Pemerintah di Gaza (GMO) mengecam keras penargetan dan pembunuhan wartawan Palestina oleh serdadu ‘Israel’.

Mereka meminta Federasi Jurnalis Internasional, Federasi Jurnalis Arab, dan semua organisasi pers profesional di seluruh dunia untuk mengecam kejahatan sistematis terhadap jurnalis dan personel media Palestina di Gaza.

Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa penjajah ‘Israel’, pemerintah Amerika Serikat, dan negara-negara lain yang terlibat dalam genosida tersebut, seperti Inggris, Jerman, dan Prancis, bertanggung jawab penuh atas kejahatan brutal dan keji ini.

Selain itu, GMO meminta masyarakat internasional, organisasi global, dan lembaga jurnalistik di seluruh dunia untuk mengecam kejahatan ini, menekan ‘Israel’ untuk menghentikannya, dan menuntut pertanggungjawaban hukum bagi para pelaku di pengadilan internasional.

Perang terhadap Jurnalis

Pengeboman tenda jurnalis di dekat Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis menyebabkan kebakaran yang mengakibatkan korban luka-luka. Mereka yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Nasser untuk mendapatkan perawatan.

Pada 18 Maret, ‘Israel’ mengingkari gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tawanan yang telah berlaku sejak 19 Januari. Penjajah melanjutkan agresi genosida di Gaza, meskipun Hamas mematuhi perjanjian tersebut.

Sejak 7 Oktober 2023, di bawah dukungan tanpa syarat dari Amerika Serikat, agresi ‘Israel’ di Gaza telah mengakibatkan lebih dari 166.000 warga Palestina dibunuh dan terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, dengan lebih dari 11.000 orang hilang tertimbun reruntuhan.

Serangan brutal ‘Israel’ tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan yang menargetkan para jurnalis yang meliput genosida zionis di daerah kantong yang diblokade tersebut. 

Pada akhir Maret, ‘Israel’ membunuh koresponden Al Jazeera, Hossam Shabat dan reporter Palestine Today, Mohammed Mansour. 

Sejak dimulainya genosida di Gaza, penjajah ‘Israel’ telah memblokir akses bagi jurnalis asing dan terus menargetkan jurnalis Palestina yang meliput genosida. 

Pembantaian terbaru ini membuat jumlah korban syahid dari kalangan jurnalis yang dibunuh ‘Israel’ menjadi lebih dari 210 orang. (PIC | Al Jazeera | TRT)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Lagu Lama Penjajah: Berdalih Palsu Kejar “Teroris”, Bunuh Rakyat Palestina Tak Bersenjata
Bukan Sekadar Kirim Bantuan untuk Palestina, Indonesia Harus Melangkah Lebih Jauh! »