60.000 Anak di Gaza Kekurangan Gizi karena Penjajah Zionis Terus Memblokir Bantuan

10 April 2025, 22:02.

Ahlu Syam Gaza, termasuk anak-anak, memegang panci dan wajan untuk mendapat makanan yang dimasak oleh dapur amal di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan (Foto: Arsip Haitham Imad/EPA-EFE) 

(Al Jazeera) – Sedikitnya 60.000 anak di Jalur Gaza berisiko mengalami komplikasi kesehatan serius akibat kekurangan gizi karena persediaan makanan kian menyusut di tengah blokade bantuan oleh penjajah ‘Israel’, menurut Kementerian Kesehatan setempat. 

Pernyataan kementerian itu muncul pada hari Rabu (9/4/2025), sehari setelah Sekjen PBB Antonio Guterres menolak usulan baru ‘Israel’ untuk mengendalikan pengiriman bantuan di Gaza. Ia mengatakan hal itu berisiko semakin mengendalikan dan membatasi bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan. 

Tidak ada bantuan yang dikirimkan ke daerah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu sejak 2 Maret karena penjajah ‘Israel’ terus menutup jalur perbatasan yang vital, melarang masuknya segala hal mulai dari makanan hingga suplai medis dan bahan bakar. Hal ini telah memaksa penutupan 21 pusat gizi, mengganggu perawatan bagi sekira 350 anak yang sudah sangat kekurangan gizi, menurut PBB. 

Bulan lalu, Program Pangan Dunia (WFP) PBB juga memperingatkan ratusan ribu Ahlu Syam Gaza berisiko mengalami kelaparan dan kekurangan gizi yang parah akibat perluasan aktivitas militer ‘Israel’ yang sangat mengganggu operasi bantuan pangan.

“WFP dan mitra dari sektor keamanan pangan tidak dapat membawa pasokan makanan baru ke Gaza selama lebih dari tiga minggu,” jelas organisasi itu, seraya menambahkan bahwa stok makanan yang tersisa hanya dapat mendukung operasi selama maksimal dua minggu.

‘Israel’ telah berulang kali menggunakan makanan dan bantuan kemanusiaan internasional sebagai alat represif terhadap rakyat Palestina selama 18 bulan perang yang menghancurkan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 50.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan.

“Semua persediaan dasar hampir habis,” kata Juliette Touma dari UNRWA, badan PBB untuk bantuan Palestina, “Ini berarti bayi dan anak-anak tidur dalam keadaan kelaparan. Setiap hari tanpa persediaan dasar ini, Gaza semakin dekat dengan kelaparan yang sangat, sangat parah.” (Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Inilah Surel Ibtihal Abu Al-Saad kepada Seluruh Rekan Kerjanya Setelah Memprotes Keterlibatan Microsoft dalam Genosida “Israel”
Sedikitnya 35 Orang Syahid dalam Serangan Udara Zionis di Kawasan Permukiman Shujaiyya »