Penyelidikan Bergulir, Jenazah Tawanan Palestina dari Nablus Mosab Audaily Segera Diautopsi

1 May 2025, 11:41.

Mosab Audaily, 20 tahun, meninggal dalam penjara penjajah ‘Israel’, di tengah perlakuan buruk penjajah terhadap warga Palestina di penjara-penjara ‘Israel’. Sumber: Middle East Monitor

PALESTINA (Middle East Monitor) – Aparat “pengadilan” negara palsu ‘Israel’ di Beersheba telah menyetujui autopsi terhadap Mosab Audaily, seorang tawanan Palestina berusia 20 tahun dari Nablus yang meninggal dalam penjara ‘Israel’, lapor kantor berita Wafa.

Komisi Urusan Tawanan dan Mantan Tawanan serta Perhimpunan Tawanan Palestina mengumumkan keputusan tersebut menyusul permintaan resmi untuk menyelidiki seputar kematian Audaily.

Menurut komisi tersebut, Audaily sedang menjalani hukuman 13 bulan penjara di penjara ‘Israel’ ketika dia dinyatakan meninggal di Pusat Medis Soroka di Beersheva.

Pernyataan tersebut mencatat Audaily ditahan pada 22 Maret 2024 dan dijadwalkan akan dibebaskan dalam tiga hari.

Meskipun pernyataan tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana dia meninggal, dikatakan bahwa Audaily meninggal sebagai akibat dari kejahatan terorganisir yang telah dipraktikkan di penjara-penjara ‘Israel’ sejak dimulainya genosida di Gaza.

Penjajah ‘Israel’ belum memberikan tanggapan atas kematian Audaily.

Menurut data Palestina, setidaknya 64 tawanan Palestina meninggal dalam penjara ‘Israel’ sejak Oktober 2023, termasuk sedikitnya 40 orang dari Gaza. 

Otoritas Palestina memperkirakan 301 tawanan Palestina meninggal di penjara penjajah ‘Israel’ sejak penjajahan tahun 1967. 

Lebih dari 9.500 warga Palestina masih berada di penjara ‘Israel’. Angka tersebut tidak termasuk mereka yang ditangkap dari Jalur Gaza sejak Oktober 2023 yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan. (Middle East Monitor)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Utusan Palestina di Sidang ICJ: Penjajah Zionis Sengaja Serang Pekerja Kemanusiaan
Penjajah Terus Tutup Pelintasan, WFP Peringatkan Potensi Kematian Massal Akibat Kelaparan »