Hamas Tolak Gencatan Senjata Jangka Pendek Tanpa Penarikan Mundur Penjajah dan Penghentian Genosida

7 May 2025, 10:51.

GAZA (Al Jazeera) – Osama Hamdan, salah seorang pemimpin senior Hamas, telah berbicara tentang posisi kelompok pejuang tersebut 18 bulan setelah agresi Gaza.

Pernyataan Osama membahas prospek gencatan senjata, tuntutan ‘Israel’ untuk pelucutan senjata, dan tata kelola Gaza pada masa mendatang.

Poin-poin utama yang disampaikan Hamdan adalah: Hamas menolak gencatan senjata jangka pendek apa pun yang tidak mencakup komitmen tegas untuk menarik mundur pasukan penjajah ‘Israel’ sepenuhnya dan mengakhiri agresi genosida.

Kelompok pejuang kemerdekaan tersebut juga menolak untuk melucuti senjatanya karena hal itu akan membuat warga Palestina tidak berdaya menghadapi pemindahan paksa yang terus dilakukan penjajah ‘Israel’ dan sekutunya.

“Anda tidak dapat berbicara tentang melucuti senjata negara yang sedang dijajah,” tegas Hamdan, seraya menambahkan warga Palestina memiliki hak hukum untuk melakukan perlawanan bersenjata.

Hamas hanya akan menyerahkan senjatanya jika agresi dihentikan dan negara Palestina yang merdeka didirikan.

“Jika ada negara Palestina, senjata-senjata itu akan diserahkan kepada pemerintah Palestina,” tukasnya.

Gerakan perjuangan ini terbuka untuk gencatan senjata jangka panjang – berlangsung lima hingga tujuh tahun – yang dapat membantu “membangun kepercayaan” dan membawa “stabilitas”.

Setelah agresi berakhir, Hamas juga siap untuk mundur demi otoritas independen atau teknokratis yang memprioritaskan kepentingan Gaza menjelang pemilihan umum.

Hamdan kemudian mengkritik Otoritas Palestina (PA), yang dikatakannya bekerja sama dengan rezim negara palsu ‘Israel’ dan telah gagal melawan penjajahan penjajah zionis. 

Ia mengatakan Presiden PA, Mahmoud Abbas, telah “kehilangan kredibilitas” dan rasa hormat di antara warga Palestina, lalu menggambarkan wakil Abbas yang akan menjadi calon penggantinya, Hussein al-Sheikh, sebagai seseorang yang dianggap ‘Israel’ bersedia menangani pekerjaan kotor untuk negara palsu tersebut. (Aljazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Sepanjang April 2025, Penjajah Zionis Robohkan 150+ Bangunan Warga Palestina di Tepi Barat
Rashida Tlaib: “AS Jelas Terlibat Kejahatan Genosida ‘Israel’ di Gaza” »