Di Tengah Blokade Bantuan, Penjajah Zionis Bunuh Petani Gaza yang Memetik Hasil Kebunnya 

9 May 2025, 10:07.

Seorang pria Palestina memeluk jenazah putranya yang berusia 5 tahun, yang syahid dalam serangan udara “Israel” di sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi. Foto: Abdel Kareem Hana/AP

GAZA (Al Jazeera) – Tidak hanya ditutup akses masuk bantuan pangan, tetapi para petani Gaza yang mencoba menanam sendiri untuk memenuhi kebutuhan pangannya ikut dibunuh oleh penjajah ‘Israel’, lapor Al Jazeera pada Rabu (7-5-2025). 

Mengabarkan dari Kota Gaza, Hani Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan warga Palestina berebut mencari perlindungan saat serangan udara dan ledakan menghantam gedung perumahan dan pusat evakuasi di seluruh Gaza.

“Kami telah mengonfirmasikan seorang petani tewas di bagian timur Khan Yunis, di Abasan, saat ia mencoba memanen tanaman yang berhasil ia tanam dalam beberapa bulan terakhir, untuk memenuhi kebutuhan makanan,” kata Mahmoud.

“Ini adalah salah satu elemen yang telah kami lihat dengan jelas. Mereka tidak hanya menderita setiap hari karena kelaparan dan dehidrasi yang dipaksakan, mereka (juga) mencoba menanam makanan mereka sendiri… (tetapi dihalangi) oleh serangan yang sedang berlangsung,” tambahnya.

Serangan yang semakin intensif telah diperparah oleh blokade ‘Israel’ terhadap kebutuhan hidup penting sejak 2 Maret, yang membuat daerah kantong itu kekurangan bahan bakar dan makanan, termasuk tepung.

Kelompok-kelompok kemanusiaan bahkan mengatakan persediaan makanan mereka sudah hampir habis total.

Lembaga amal World Central Kitchen yang berpusat di Amerika Serikat sendiri telah menghentikan kegiatan di Jalur Gaza setelah penjajah ‘Israel’ melarangnya membawa masuk bantuan dan telah kehabisan persediaan.

“Setelah menyajikan lebih dari 130 juta makanan dan 26 juta roti selama 18 bulan terakhir, World Central Kitchen tidak lagi memiliki persediaan untuk memasak makanan atau memanggang roti di Gaza,” tulisnya pada hari Rabu dalam sebuah unggahan di X.

Seorang ibu dari enam anak yang berlindung di sebuah fasilitas yang dikelola oleh badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan kepada badan tersebut bahwa keluarganya hanya memiliki roti setelah mereka kehabisan semua jenis makanan lainnya. 

“(Penjajah) ‘Israel’ harus menghentikan pengepungan,” tulis UNRWA di X pada hari Rabu. 

“Harus ada upaya internasional yang terpadu untuk menghentikan bencana kemanusiaan ini agar tidak mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” lanjutnya.

Sektor kesehatan Gaza juga menanggung beban serangan dan blokade yang sedang berlangsung. Sedikitnya 88 persen tempat tidur di rumah sakit terisi, dan staf mereka kesulitan menangani para pasien karena kurangnya suplai medis. (Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Rashida Tlaib: “AS Jelas Terlibat Kejahatan Genosida ‘Israel’ di Gaza”
Genosida Berlanjut, Penjajah Serang Ahlu Syam Gaza di Lokasi Padat Warga »