Di Tengah Meningkatnya Kecaman Internasional, Penjajah Zionis Bunuh Tujuh Ahlu Syam Gaza
11 May 2025, 11:54.

Sumber: The New Arab
GAZA (The New Arab) – Di tengah meningkatnya kecaman internasional, serdadu penjajah ‘Israel’ membunuh sedikitnya tujuh Ahlu Syam Gaza, Sabtu (10-5-2025) pagi, lapor kantor berita Palestina WAFA.
Di Kota Gaza, lima anggota dari satu keluarga syahid ketika pesawat tempur penjajah ‘Israel’ mengebom sebuah tenda yang menampung warga yang mengungsi.
Satu orang lainnya syahid akibat serangan drone. Sementara itu, satu lainnya syahid akibat tembakan angkatan laut penjajah zionis di Rafah.
Pada saat bersamaan, kecaman internasional atas genosida ‘Israel’ terus meningkat. Mantan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, tegas menyatakan negara palsu itu melakukan genosida dan pembersihan etnis di Gaza.
Borrell, yang memimpin kebijakan luar negeri Uni Eropa selama tahun pertama agresi ‘Israel’ di Gaza, menggambarkan operasi itu sebagai “operasi pembersihan etnis terbesar sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua” di sebuah acara di Spanyol pada hari Jumat (9-5-2025).
“Kita semua tahu yang terjadi di sana, dan kita semua telah mendengar tujuan yang dinyatakan oleh menteri Netanyahu, yang merupakan deklarasi yang jelas tentang niat genosidanya. Jarang sekali saya mendengar pemimpin negara menguraikan rencana yang sesuai dengan definisi hukum genosida dengan begitu jelas,” terangnya.
Penyataan Borrell mengemuka saat beberapa negara Uni Eropa mendesak peninjauan ulang hubungan perdagangan blok tersebut dengan ‘Israel’.
Di sisi lain, badan-badan PBB juga kembali mengecam rencana ‘Israel’-AS untuk mengatur distribusi bantuan di Gaza, dengan mengatakan bahwa proposal tersebut akan menjadikan bantuan sebagai “umpan” untuk pemindahan massal lebih lanjut.
“Rencana tersebut, yang akan menciptakan sejumlah kecil pusat bantuan yang diawasi oleh kontraktor militer swasta di Gaza selatan, akan memaksa warga sipil ke dalam pilihan yang mustahil antara pemindahan paksa dan kematian,” kata seorang juru bicara Unicef.
Rencana tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dan tampak dirancang untuk memperkuat kendali atas barang-barang penopang kehidupan sebagai taktik penjajah ‘Israel’ untuk terus melakukan tekanan, lanjutnya. (The New Arab)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
