Tak Ada Bantuan yang Diterima Warga, Penjajah Terus Gempur Gaza
23 May 2025, 17:26.

Foto: PIC
GAZA (Al Jazeera | PIC) – Sedikitnya 52 orang gugur akibat serangan penjajah ‘Israel’ di Gaza, Rabu (21-5-2025).
Sumber medis mengatakan, saat tekanan terus meningkat kepada penjajah zionis untuk membuka jalur bantuan kemanusiaan yang signifikan ke daerah kantong yang terkepung itu guna mencegah kelaparan yang mengancam nyawa, serangan udara dan tembakan tank penjajah ‘Israel’ justru terus menghantam.
Di antara mereka yang gugur adalah sedikitnya delapan orang di Kota Gaza, dua orang di kamp Nuseirat di Gaza tengah, dan dua orang lainnya di kamp Maghazi di Gaza tengah, menurut wartawan Al Jazeera di Gaza.
Serangan itu terjadi setelah penjajah ‘Israel’ mengklaim sepihak mulai “mengizinkan” puluhan truk kemanusiaan masuk ke Gaza pada hari Selasa (20-5-2025). Namun, bantuan itu belum juga sampai kepada warga Palestina yang sangat membutuhkan.
Rezim negara palsu zionis itu mengklaim bahwa 93 truk bantuan telah memasuki Gaza setelah blokade tak manusiawi selama 11 minggu.
Namun, juru bicara badan kemanusiaan PBB Jens Laerke mengatakan tidak ada truk yang diangkut dari sisi Gaza di pelintasan Karim Abu Salim, di Gaza selatan.
Melaporkan dari Deir el-Balah, Gaza tengah, Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera menjelaskan bahwa sebagian besar truk tersebut hanya mendapat izin militer penjajah untuk memasuki sisi Palestina di pelintasan tersebut.
“Mereka masih terjebak di persimpangan pelintasan. Hanya lima truk yang berhasil masuk,” lapor Abu Azzoum, seraya menambahkan, “ini bisa menjadi tanda lain dari penghalangan sistematis bantuan di Gaza.”
Kelompok-kelompok kemanusiaan mengatakan jumlah bantuan yang “diizinkan” ‘Israel’ tidaklah cukup. Mereka menyebut upaya dedengkot Zionis, Benjamin Netanyahu itu sebagai kedok untuk berpura-pura bahwa pengepungan biadabnya telah berakhir.
“Keputusan ‘Israel’ untuk mengizinkan bantuan dalam jumlah yang sangat tidak memadai ke Gaza setelah berbulan-bulan pengepungan yang sangat ketat menandakan niat mereka untuk menghindari tuduhan sengaja membuat orang-orang di Gaza kelaparan.”
“Kenyataannya, membuat mereka hampir tidak bisa bertahan hidup,” kata Pascale Coissard, koordinator darurat Doctors Without Borders di Khan Yunis, yang dikenal dengan akronim bahasa Prancisnya MSF.
Skema Jahat Zionis: Sengaja Picu Kekacauan, Penjajah Biarkan Bantuan Dijarah
Komisi Tinggi Urusan Kesukuan (The Higher Commission for Tribal Affairs) di selatan Gaza memperingatkan adanya skema jahat ‘Israel’ yang bertujuan untuk memicu kekacauan dan mengatur penjarahan di seluruh Jalur Gaza.
Penjajah mengarahkan kelompok-kelompok tertentu untuk menjarah. Bahkan penjajah memfasilitasi penjarahan bantuan kemanusiaan.
“Ini upaya sistematis untuk mengondisikan penjarahan bantuan kemanusiaan, yang sengaja dibiarkan oleh penjajah ‘Israel’. Tujuannya membuat penduduk kelaparan dan mempercepat pengungsian paksa,” kata Komisi pada hari Rabu (21-5-2025).
Komisi mengecam keras penolakan serdadu ‘Israel’ untuk memberikan keamanan bagi pengiriman bantuan yang tiba melalui pelintasan Karim Abu Salim.
Mereka menyebut penjajah ‘Israel’ membiarkan truk-truk bantuan dijarah dengan mudah oleh kelompok yang beroperasi di bawah “perlindungan” ‘Israel’.
Sebagaimana terjadi di Rumah Sakit Kamal Adwan, serdadu ‘Israel’ membiarkan segerombolan orang menjarah peralatan dan perlengkapan rumah sakit.
“Ini adalah contoh mencolok dari rencana sistematis penjajah untuk menyebarkan kekacauan terorganisir yang secara langsung diawasi melalui jaringan korup,” kata Komisi. (Al Jazeera | PIC)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
