Genosida Brutal Zionis: Sekira 600 Warga Gaza Gugur dalam Sepekan
28 May 2025, 12:04.

Yaqeen Hammad gugur setelah ‘Israel’ menembaki al-Baraka di Deir el-Balah, Gaza utara, pada Jumat malam. (Via akun @yaqeen_hmad)
GAZA (Al Jazeera | MEMO | PIC) – Belasan anak, berusia antara tujuh bulan dan 12 tahun, meninggal dibunuh serdadu penjajah ‘Israel’ di Jalur Gaza. Sementara itu, ribuan lainnya menghadapi ancaman kelaparan di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk secara drastis.
Ahad (25-5-2025), Mohammed Yassine—yang berusia empat tahun—menyusul puluhan anak Ahlu Syam Gaza lainnya yang telah kehilangan nyawa akibat kelaparan dalam beberapa hari terakhir, setelah Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan lebih dari 70.000 anak di Gaza menghadapi tingkat kekurangan gizi akut.
Selain sengaja menimbulkan kematian karena kelaparan, penjajah ‘Israel’ telah mengintensifkan pengeboman dan serangan daratnya di Gaza, menewaskan sekira 600 orang dalam waktu hampir sepekan.
Serangan terhadap tenda yang menampung para pengungsi di Gaza tengah membunuh seorang ibu dan anak-anaknya di kota pusat Deir el-Balah, menurut Rumah Sakit Al-Aqsa.
Sementara itu, seorang anak meninggal ketika tenda keluarganya diserang dengan pesawat nirawak di Bani Suheila, sebelah timur Khan Yunis, lapor kantor berita Palestina, Wafa.
Serangan di wilayah Jabaliya di Gaza utara menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk dua perempuan dan seorang anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Yaqeen Hammad yang berusia 11 tahun, seorang pemengaruh media sosial yang populer, dan sembilan dari 10 anak dr. Alaa Amir al-Najjar juga syahid dalam serangan udara ‘Israel’ yang terpisah. Anak Al-Najjar yang tersisa, Adam yang berusia 11 tahun, berada dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif.
Serangan itu terjadi di tengah blokade ‘Israel’ selama hampir tiga bulan yang telah memutus akses ke makanan pokok, bahan bakar, dan pasokan medis.
Badan-badan kemanusiaan memperingatkan ribuan anak Gaza sekarang berisiko mati karena kelaparan.
Tercatat, 31 persen dari jumlah warga yang meninggal selama 19 bulan agresi ‘Israel’ di Gaza merupakan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
Angka ini belum termasuk kematian yang telah dilaporkan, tetapi korbannya masih belum teridentifikasi, yang menunjukkan jumlah korban sebenarnya lebih tinggi.
Laporan PBB juga menyoroti kekerasan ‘Israel’ yang tidak proporsional terhadap anak-anak dengan menargetkan daerah-daerah yang padat penduduk, serangan udara berulang-ulang terhadap bangunan-bangunan perumahan yang mengakibatkan meningkatnya jumlah korban anak-anak.
Sedikitnya 22 Ahlu Gaza syahid dalam serangan ‘Israel’ di seluruh Jalur Gaza sejak fajar pada hari Ahad, menurut Al Jazeera Arabic.
Penjajah Kembali Bunuh Jurnalis
Serangan udara ‘Israel’ menewaskan seorang jurnalis Palestina di Gaza pada hari Ahad (25-5-2025). Jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak Oktober 2023 menjadi 220 orang, kata pihak berwenang setempat, lapor Anadolu.
Hassan Majdi Abu Warda, Direktur Kantor Berita Barq Gaza dibunuh bersama sejumlah anggota keluarganya dalam serangan yang menargetkan rumah mereka di lingkungan Jabalia Nazla di Gaza utara, kata kantor media pemerintah.
Kantor Berita Barq Gaza mengecam pembunuhan terhadap wartawan Palestina di Gaza. Mereka juga meminta lembaga HAM dan media menyoroti serius kejahatan sistematis yang dilakukan serdadu ‘Israel’ terhadap para jurnalis Gaza.
Selama 24 jam—26 Mei hingga 27 Mei 2025 siang—rumah sakit di Gaza telah menerima sedikitnya 79 jenazah warga yang gugur, serta 163 orang yang menderita berbagai luka akibat serangan penjajah ‘Israel’.
Sejak penjajah zionis menggencarkan agresi genosida di Gaza pada 18 Maret 2025, lebih dari 3.901 orang telah meninggal dan sekitar 11.088 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Selasa (27-5-2025).
Kematian baru tersebut meningkatkan jumlah korban tewas akibat agresi genosida zionis di Gaza, yang dimulai pada 7 Oktober 2023, menjadi lebih dari 54.056 orang. Jumlah yang terluka juga melonjak menjadi sekitar 123.129 orang.
Sementara itu, upaya sedang dilakukan untuk menemukan lebih banyak jenazah warga yang masih hilang di berbagai wilayah di Jalur Gaza. (Al Jazeera | MEMO | PIC)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
