Abaikan Lembaga Kemanusiaan Kredibel, Titik Distribusi GHF Jadi Lokasi Pembantaian
17 June 2025, 22:02.

Sumber: Al Jazeera
GAZA (Al Jazeera) – Sedikitnya 56 warga Palestina gugur sejak Senin (16/6/2025) pagi di seluruh Gaza. Termasuk 38 orang yang sedang berusaha mencari bantuan untuk keluarga mereka yang kelaparan di titik-titik distribusi, sebagian besar di daerah Rafah di selatan. Demikian sumber-sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera.
Pembantaian terbaru pada hari Senin terjadi di lokasi yang dioperasikan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF); lembaga yang didukung oleh Amerika Serikat dan ‘Israel’ dan beroperasi di daerah-daerah yang dikontrol ketat oleh serdadu penjajah zionis.
Para kritikus mengecam lokasi tersebut sebagai “rumah pemotongan manusia” karena berulang kali terjadi pembantaian.
Kepala hak asasi manusia PBB mengutuk tindakan negara palsu ‘Israel’ dalam agresinya di daerah kantong yang terkepung itu, tempat serangan mematikan ‘Israel’ terus berlanjut tanpa henti.
Berbicara pada hari Senin, Volker Turk mengatakan bahwa cara dan metode agresi zionis ‘Israel’ menimbulkan penderitaan yang mengerikan dan tidak masuk akal bagi warga Palestina di Gaza.
Selama lebih dari 20 bulan, penjajah telah membombardir dan membantai sedikitnya 55.362 orang, termasuk ribuan anak-anak, menurut otoritas kesehatan di Gaza.
Lebih dari 300 orang telah gugur sejauh ini di dekat lokasi distribusi yang berbahaya, dan lebih dari 2.000 orang terluka sejak GHF memulai operasinya.
Dua warga Palestina yang mencoba mendapatkan makanan di lokasi distribusi GHF di Rafah, yakni Heba Jouda dan Mohammed Abed, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa pasukan ‘Israel’ menembaki kerumunan pencari bantuan sekira pukul 4 pagi.
Tepatnya di Bundaran Bendera, sebuah bundaran yang hanya beberapa meter dari pusat GHF, yang telah berulang kali menjadi lokasi penembakan.
Orang-orang jatuh ke tanah, mencoba berlindung, kata mereka.
“Tembakan datang dari mana-mana,” kata Jouda, yang telah melakukan perjalanan berbahaya beberapa kali untuk mendapatkan makanan bagi keluarganya minggu lalu.
“(Kondisinya) semakin buruk dari hari ke hari”, jelasnya kepada AP.
Tiga pencari bantuan lainnya dilaporkan meninggal di Gaza utara dan dua lainnya dalam sebuah serangan di Kota Gaza.
“‘Israel’ telah menjadikan makanan sebagai senjata dan memblokir bantuan yang menyelamatkan nyawa,” tegas Turk saat menyampaikan laporan tahunannya kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa.
“Saya mendesak penyelidikan segera dan tidak memihak atas serangan mematikan terhadap warga sipil yang pontang-panting untuk mencapai pusat distribusi makanan,” tukasnya.
Retorika yang mengganggu dan tidak manusiawi dari penjajah zionis ‘Israel’ mengingatkan dunia pada kejahatan yang paling serius.
Warga Palestina yang Kelaparan “Kehabisan Pilihan”
GHF mulai mendistribusikan bantuan makanan–yang jumlahnya sangat terbatas–di Gaza pada akhir Mei setelah penjajah ‘Israel’ mencabut sebagian blokade total hampir tiga bulan terhadap makanan, obat-obatan, dan barang-barang penting lainnya.
Namun, tidak ada bantuan lain yang diizinkan masuk oleh penjajah ‘Israel’.
PBB dan kelompok-kelompok kemanusiaan utama telah menolak untuk bekerja sama dengan GHF, khawatir bahwa GHF memprioritaskan tujuan militer ‘Israel’ daripada kebutuhan kemanusiaan.
Sementara itu, GHF secara sengaja mengabaikan organisasi-organisasi dengan pengalaman puluhan tahun dalam menyediakan makanan dan obat-obatan di ratusan lokasi untuk seluruh penduduk Gaza.
Bulan ini, operasi di pusat distribusi bantuan GHF dihentikan sementara setelah beberapa insiden kekerasan mematikan di Rafah dan Koridor Netzarim, tempat pasukan penjajah ‘Israel’ menembaki para pencari bantuan.
Melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah, Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera mengatakan mekanisme distribusi bantuan saat ini telah menyebabkan kekacauan di antara warga Palestina.
“Banyak warga Palestina yang kelaparan kehabisan pilihan, terpaksa memilih antara tinggal di rumah mereka dan kelaparan, atau mempertaruhkan nyawa mereka untuk mendapatkan sekantong tepung,” katanya. (Al Jazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
