Penjajah Zionis Gencarkan Pengepungan di Wilayah Tepi Barat
18 June 2025, 17:12.

Seorang serdadu penjajah ‘Israel’ tampak dalam agresi di Nablus, Tepi Barat, 10 Juni 2025 (Reuters)
PALESTINA (Press TV) – Penjajah ‘Israel’ telah memberlakukan lockdown total di wilayah Tepi Barat dan mengintensifkan serangan militernya di seluruh wilayah Palestina terjajah.
Pengepungan ‘Israel’ berlanjut untuk hari ketiga pada hari Ahad (15/6/2025), saat serdadu zionis menutup pintu-pintu masuk kota dan desa dengan gerbang besi dan penghalang beton.
Selain menutup kota dan desa, pasukan penjajah ‘Israel’ secara ketat membatasi pergerakan warga Baitul Maqdis dengan mendirikan pos-pos pemeriksaan.
Kantor berita Wafa memberitakan, militer negara palsu ‘Israel’ telah meningkatkan kehadirannya di kota-kota Tepi Barat, seperti el-Bireh dan Ramallah.
Pos pemeriksaan yang ketat juga menghambat pergerakan di Nablus, al-Khalil, Qalqilya, dan Lembah Yordan, mengganggu pekerjaan petani, dan pengangkutan hasil panen mereka.
“Penutupan yang sedang berlangsung telah melumpuhkan kehidupan sehari-hari di seluruh Tepi Barat, sangat membatasi mobilitas, membatasi akses ke layanan penting, dan berdampak pada aktivitas ekonomi,” kutip Wafa dari salah seorang sumber.
Penduduk Baitul Maqdis mengatakan, upaya untuk mendekati pos pemeriksaan telah ditanggapi dengan tembakan langsung dari serdadu penjajah ‘Israel’ di beberapa tempat. Sementara itu, di tempat lain granat kejut dan gas air mata juga dikerahkan.
Ada banyak laporan tentang cedera selama beberapa jam terakhir. Di kamp pengungsian Tulkarem, misalnya, seorang remaja berusia 16 tahun dilaporkan ditembak di bagian kakinya oleh pasukan ‘Israel’.
Penjajah ‘Israel’ telah melancarkan serangan militer skala besar ke jantung kota Nablus di Tepi Barat terjajah, yang telah digambarkan sebagai serangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Penjajah juga melakukan serangan malam di Tepi Barat, menangkap sedikitnya 15 orang.
Sementara itu, ambulans kesulitan untuk menjangkau para korban yang terluka karena pergerakan mereka juga dihambat.
“Bahkan ketika kami diberi izin militer ‘Israel’ untuk bergerak, kami ditahan di pos pemeriksaan selama tiga hingga empat jam sebelum diizinkan masuk,” kata Fayez Abdel Jabbar, seorang pengemudi ambulans.
“Pagi ini (Sabtu, 14/6/2025), seorang wanita tertahan selama tiga jam di satu pos pemeriksaan. Satu-satunya cara kami dapat berfungsi sekarang adalah dengan memindahkan pasien dari satu ambulans ke ambulans lain di pos pemeriksaan ini.”
Bahkan sebelum serangan negara palsu ‘Israel’ baru-baru ini, seorang wanita Baitul Maqdis yang sedang hamil melaporkan bahwa pos pemeriksaan bisa menjadi masalah “hidup dan mati”.
Sementara itu, di beberapa daerah di Tepi Barat, tentara penjajah zionis juga telah mengusir puluhan keluarga dari rumah mereka dan mengubahnya menjadi pos-pos militer.
Warga Baitul Maqdis di Tepi Barat mengatakan, tindakan ‘Israel’ ditujukan untuk mencaplok tanah mereka dan memperluas permukiman ilegal Yahudi.
‘Israel’ telah mengungkap rencana baru yang ditujukan untuk mengambil lebih banyak tanah dari warga Palestina di Tepi Barat terjajah.
Sejak Januari tahun ini, telah terjadi serangan ‘Israel’ yang berkelanjutan di tiga kamp pengungsian di wilayah Jenin dan Tulkarem di Tepi Barat.
Sementara itu, serdadu penjajah zionis telah membunuh sekira 1.000 warga Baitul Maqdis di Tepi Barat; lebih dari 200 di antaranya anak di bawah umur, sejak agresi genosida di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023. (Press TV)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.

 
                         
                         
                         
                         
                        