Penjajah Bantai Warga yang Berupaya Mencari Bantuan, termasuk yang Berlari Hindari Serangan
26 June 2025, 22:06.
GAZA (Al Jazeera) – Serdadu penjajah ‘Israel’ dan pesawat nirawaknya telah membantai sedikitnya 86 Ahlu Syam Gaza sejak Selasa (24/6/2025) fajar.
Termasuk 56 orang di sekitar “pusat distribusi bantuan”, menurut sumber medis di rumah sakit.
Ini merupakan pembantaian harian di dekat titik distribusi “bantuan” yang didirikan akhir bulan lalu oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang kontroversial dan diinisiasi ‘Israel’ dan Amerika Serikat; yang oleh kepala Badan Bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA) disebut sebagai “perangkap maut”.
Di pusat distribusi GHF di Rafah saja, 27 warga yang sedang berusaha mendapat bantuan tewas ditembak oleh serdadu ‘Israel’ pada hari Selasa.
Sumber-sumber medis melaporkan sedikitnya 25 orang tewas akibat pembantaian di Jalan Salah al-Din di selatan Wadi Gaza, Gaza tengah, menurut kantor berita Associated Press (AP). Lebih dari 140 orang lainnya terluka, 62 di antaranya kritis.
Rekaman yang diunggah di situs media sosial Instagram, dan diverifikasi oleh badan verifikasi Sanad milik Al Jazeera, menunjukkan jenazah-jenazah dibawa ke Rumah Sakit al-Awda di kamp pengungsian Nuseirat di dekatnya.
Kondisi serupa dilaporkan juga terjadi di Kompleks Medis Nasser di Khan Yunis, Gaza selatan, menyusul laporan yang belum diverifikasi bahwa serdadu penjajah ‘Israel’ telah menargetkan orang-orang yang menunggu bantuan di Jalan al-Tina.
Orang-orang yang mendekati titik bantuan di Kota Gaza juga tewas, demikian laporan Hani Mahmoud dari Al Jazeera.
“Korban dibawa ke berbagai fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit al-Shifa [di Kota Gaza],” ungkapnya, “bangsal gawat darurat di sana berubah menjadi ruang bersimbah darah, dan banyak yang syahid saat menunggu perawatan medis.”
Para saksi mata dan kelompok kemanusiaan mengatakan kepada AP bahwa serdadu penjajah zionis sengaja melepaskan tembakan saat orang-orang mendekati truk bantuan, tanpa ada peringatan terlebih dahulu.
“Itu adalah pembantaian,” ucap Ahmad Halawa, melaporkan bahwa tank dan pesawat nirawak terus menembak “bahkan saat kami sedang melarikan diri.”
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan dalam jumpa pers bahwa jumlah kematian warga Palestina di lokasi tersebut menunjukkan kekejaman yang terjadi di Gaza.
“Orang-orang dibunuh hanya karena berusaha mendapatkan makanan karena sistem distribusi kemanusiaan yang dimiliterisasi tidak memenuhi prasyarat apa pun untuk sistem kemanusiaan yang berfungsi, adil, independen, dan tidak memihak,” jelasnya. (Al Jazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.

 
                         
                         
                         
                         
                        