Pertahanan Sipil: “Penjajah Halangi Upaya Penyelamatan Warga Gaza yang Berteriak dari Bawah Reruntuhan”

6 July 2025, 18:24.

Foto: PIC

GAZA (PIC) – Pertahanan Sipil Gaza mengungkapkan serdadu penjajah ‘Israel’ pada hari Kamis (3/7/2025) sengaja mencegah tim penyelamat mencapai daerah permukiman yang dibom di timur Kota Gaza.

Saat itu puluhan warga sipil masih terperangkap di bawah reruntuhan–beberapa masih hidup dan memohon bantuan.

Juru bicara Pertahanan Sipil Mahmoud Basal mengatakan, “Serdadu penjajah menolak untuk mengizinkan kru kami mencapai rumah-rumah yang menjadi target di daerah timur Kota Gaza. Meskipun orang-orang yang masih hidup di bawah reruntuhan berteriak minta tolong.”

Dia melaporkan serdadu ‘Israel’ menggencarkan serangan terhadap lingkungan permukiman di Al-Zaytun, Al-Syuja’iya, dan Al-Tuffah dalam beberapa hari terakhir.

Hal itu menyebabkan kerusakan parah pada lebih dari 200 rumah dan bangunan, serta mengakibatkan banyak korban jiwa.

“Sekira 82 orang masih hilang di bawah reruntuhan, beberapa di antaranya masih hidup, dan kami mendengar teriakan minta tolong dari bawah reruntuhan,” kata Basal.

“Kami terus menerima permohonan dari keluarga untuk menyelamatkan kerabat mereka yang hilang. Namun, penembakan yang terus terjadi dan kurangnya koordinasi membuat intervensi hampir tidak mungkin dilakukan,” tambahnya.

Basal menekankan kru Pertahanan Sipil melakukan upaya tak kenal lelah untuk mengoordinasikan akses ke daerah-daerah yang dianggap sangat berbahaya, tetapi menghadapi penolakan berulang kali dari serdadu ‘Israel’.

Ia menambahkan para petugas penyelamat menjadi sasaran langsung. Tidak ada koridor yang aman untuk mengakses daerah-daerah yang hancur.

Ia menyerukan pembentukan koridor kemanusiaan yang aman dan dukungan logistik internasional segera agar tim penyelamat dapat beroperasi tanpa hambatan. 

Kru Pertahanan Sipil menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di tengah kehancuran yang meluas dan runtuhnya kapasitas operasional.

Menurut Basal, antara 80% dan 90% kendaraan, peralatan, dan mesin-mesin milik badan tersebut telah dihancurkan oleh pasukan ‘Israel’ sehingga para petugas penyelamat hanya bisa mengandalkan tenaga mereka yang terbatas. 

Pekerjaan mereka semakin rumit dengan adanya persenjataan yang tidak meledak dan sisa-sisa perang di gedung-gedung yang hancur, yang menurut Basal mengubah setiap misi penyelamatan menjadi ‘jebakan maut’. (PIC)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Ungkap Puluhan Perusahaan Ambil Untung dari Genosida Zionis
Bocah Rohingya Meninggal Ditabrak Becak Motor, Lalu Lintas di Sekitar Kamp Harus Lebih Dikendalikan »