Pengacara: Kondisi Dr. Hussam Abu Safia Kian Menurun Drastis
15 July 2025, 19:37.

Dr. Hussam Abu Safiya (Anadolu Agency)
GAZA (Al Jazeera | PIC) – Kondisi direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara terus memburuk semenjak ditahan paksa oleh penjajah ‘Israel’, menurut keterangan kuasa hukumnya, lapor Al Jazeera pada Senin (14/7/2025).
Kesehatan Dr. Hussam Abu Safia, seorang dokter anak terkemuka yang juga direktur Rumah Sakit Kamal Adwan itu kian memburuk secara signifikan selama berada dalam tahanan penjajah ‘Israel’, demikian pernyataan pengacaranya yang diunggah di media sosial.
Abu Safia ditahan pada Desember tahun lalu, ketika pasukan penjajah zionis menyerang dan mengepung Rumah Sakit Kamal Adwan.
Penjajah lalu menahan dr. Hussam beserta staf medis lainnya, bahkan pasien di sana; serta memaksa rumah sakit besar terakhir di Gaza Utara tersebut untuk berhenti beroperasi.
Menurut pengacaranya, Abu Safia telah kehilangan berat badan lebih dari 40 kg sejak penangkapan paksanya, turun dari 100 kg menjadi sekira 60 kg.
Ia dilaporkan dipukuli dengan brutal pada 24 Juni di Penjara Ofer, mengalami cedera pada tulang rusuk, wajah, dan punggungnya.
Meskipun telah meminta perawatan medis dan tes kardiologi untuk detak jantung yang tidak teratur, permintaannya ditolak.
Ia masih berada di sel isolasi dalam kondisi yang memprihatinkan, tanpa sinar matahari, dan masih mengenakan pakaian musim dingin di tengah teriknya musim panas.
Pengacaranya memperingatkan bahwa Abu Safia dan banyak tawanan Palestina lainnya berada dalam kondisi genting.
Bencana Kesehatan Mengancam
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan risiko kesehatan yang parah di Jalur Gaza karena kurangnya air bersih, sabun, dan tempat tinggal yang layak.
Kondisi juga diperburuk oleh musim panas dan blokade ‘Israel’ yang sedang berlangsung.
Dalam sebuah unggahan di akun Twitter resminya pada hari Sabtu (12/7/2025), UNRWA kembali menyerukan pencabutan blokade dan meminta izin untuk melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan termasuk suplai kebersihan.
UNRWA melaporkan banyak anak Palestina tidak dapat mandi karena ketiadaan air bersih dan sabun sehingga mereka sangat rentan terhadap penyakit.
“Tempat penampungan yang penuh sesak dan panasnya musim panas di Gaza dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius,” kata UNRWA.
Sistem kesehatan di Gaza sudah runtuh total. Rumah sakit dan klinik sengaja menjadi target pasukan penjajah ‘Israel’.
Pasokan medis, peralatan, dan bahan bakar juga diblokir sejak Maret. Fasilitas medis yang tersisa hampir tutup karena krisis bahan bakar sehingga memperparah bencana kemanusiaan. (Al Jazeera | PIC)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
