Lagi, Enam Warga Gaza Termasuk Dua Anak, Meninggal Akibat Kelaparan  

29 July 2025, 10:18.

Nur Abu Sel’a, seorang anak berusia 10 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, Deir al-Balah, Gaza tengah, meninggal dunia akibat kekurangan gizi dan formula nutrisi medis. Krisis kemanusiaan yang parah di Gaza disebabkan oleh blokade penjajah ‘Israel’ terhadap Gaza dan penutupan pelintasan, 27 Juli 2025. [Ashraf Amra – Anadolu Agency]

GAZA (Middle East Monitor | Al Jazeera) – Enam warga di wilayah Gaza, termasuk dua anak, meninggal akibat kelaparan di tengah blokade penjajah ‘Israel’, kata Kementerian Kesehatan, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.

Kematian ini meningkatkan jumlah korban tewas yang terdata akibat kelaparan di Gaza sejak Oktober 2023 menjadi 133 orang, termasuk 87 anak-anak. 

“Angka-angka ini mencerminkan dampak bencana dari blokade ‘Israel’ yang terus berlanjut, ditambah blokade pengiriman makanan dan bantuan ke Gaza,” kata kementerian tersebut.

Di antara korban tewas adalah Zainab Abu Haleeb yang berusia lima bulan, yang meninggal karena kekurangan gizi di Rumah Sakit Nasser.

“Tiga bulan di rumah sakit, dan inilah takdir untuk saya, dia sudah meninggal,” ucap ibunya, Israa Abu Haleeb, ketika ayah anak itu menggendong tubuh mungilnya yang terbungkus kain kafan putih.

World Food Programme (WFP) mengatakan pada hari Ahad (27-7-2025) bahwa satu dari tiga penduduk Gaza telah berhari-hari tidak makan, dan hampir 500.000 orang menderita bencana kelaparan.

World Health Organization (WHO) juga memperingatkan pekan lalu bahwa lebih dari 20 persen perempuan hamil dan menyusui mengalami kekurangan gizi.

Falestine Ahmed, seorang ibu di Gaza, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ia kehilangan sepertiga berat badannya.

“Dulu berat badan saya 57 kg, sekarang berat badan saya 42 kg, dan baik putra saya maupun saya telah didiagnosis kekurangan gizi parah,” jelasnya.

“Kami hampir tidak punya makanan di rumah, dan bahkan jika bahan makan ada, harganya terlalu mahal bagi kami.” 

Penjajah ‘Israel’ telah memberlakukan blokade di Gaza selama 18 tahun. Sejak 2 Maret lalu, ‘Israel’ telah menutup semua pelintasan, menghalangi masuknya konvoi bantuan, dan mengabaikan seruan internasional untuk membukanya kembali. 

Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, serdadu ‘Israel’ telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023.  

Akibatnya, lebih dari 59.700 warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Pengeboman yang tak henti-hentinya telah menghancurkan wilayah Gaza dan menyebabkan kelangkaan pangan. (Middle East Monitor | Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Lolos di Dewan Kota, Usulan Ganti Penyebutan Xinjiang dengan Turkistan Timur Dijegal Wali Kota Amsterdam
UNRWA: 6.000 Truk Bantuan Dihalangi, Penyebaran Bantuan Lewat Udara Mahal dan Berbahaya »