MSF: “Persoalan Malnutrisi Anak-Anak Gaza Belum Berakhir Ketika Makanan Tiba”

31 July 2025, 22:58.

Foto: PIC

GAZA (Al Jazeera | PIC) – Petugas medis di rumah sakit Gaza mendapati bayi-bayi mengalami malnutrisi parah, tak memiliki otot dan jaringan lemak, hanya meninggalkan kulit di atas tulang, lapor Al Jazeera pada Selasa (29/7/2025).

Konsekuensi jangka panjang malnutrisi bagi bayi, balita, dan anak-anak ini sangat parah bagi masa depan mereka karena sistem saraf pusat mereka masih berkembang selama tiga tahun pertama kehidupan mereka, jelas Direktur Pediatri dan Maternitas di Rumah Sakit Nasser, Ahmad al-Farra.

Bayi yang mengalami malnutrisi tidak akan mendapatkan asam folat, vitamin B1 kompleks, dan asam lemak tak jenuh ganda yang dibutuhkan; yang penting untuk pembentukan sistem saraf pusat.

Al-Farrah mengatakan bahwa malnutrisi dapat memengaruhi perkembangan kognitif pada masa depan, menyulitkan anak untuk membaca dan menulis, serta menyebabkan depresi dan kecemasan.

Tanya Haj Hassan, seorang dokter di Doctors Without Borders, yang juga dikenal dengan inisial bahasa Prancisnya, MSF, menjelaskan bahwa risiko kesehatan yang serius tetap ada bahkan setelah suatu hari nanti makanan tersedia kembali di Gaza.

“Kenyataannya, masalahnya tidak berakhir ketika makanan tiba. Malnutrisi berdampak pada semua aspek fungsi tubuh,” ungkap Hassan.

“Semua sel dalam tubuh Anda berubah karenanya. Di usus, sel-sel mati. Hal ini mengakibatkan masalah penyerapan, termasuk bakteri. Pankreas Anda kesulitan; menyerap lemak menjadi sulit.”

“Sel-sel jantung Anda menjadi lemah dan menipis. Koneksinya terganggu, detak jantung melambat. Anak-anak ini seringkali meninggal karena gagal jantung, bahkan ketika mereka sudah diberi makan kembali,” tambahnya.

“Mereka juga mengalami perubahan kadar garam yang mengancam jiwa; hal ini juga dapat menyebabkan irama jantung yang fatal. Mereka lebih rentan terhadap sepsis dan syok,” jelas dokter tersebut, merujuk pada larutan garam rehidrasi oral, yang biasanya diberikan kepada orang yang menderita malnutrisi.

“(Pasien dapat menghadapi) tekanan darah rendah, lesi kulit, hipotermia, kelebihan cairan, infeksi, kekurangan vitamin; yang turut memengaruhi penglihatan dan tulang.”

RS Terima 101 Jenazah Warga Sipil Gaza

Selama 24 jam terakhir, rumah sakit di Gaza telah menerima setidaknya 101 jenazah warga sipil, serta 625 orang yang menderita berbagai luka akibat serangan penjajah ‘Israel’, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Kamis (31/7/2025).

Dengan demikian, tercatat 9.071 warga gugur dan 34.853 lainnya luka-luka sejak serdadu penjajah melanjutkan agresi genosida di Gaza pada 18 Maret 2025.

Korban jiwa baru ini meningkatkan jumlah korban tewas akibat agresi genosida ‘Israel’ di Gaza, yang dimulai pada 7 Oktober 2023, menjadi 60.239 orang.

Termasuk 1.320 pencari bantuan yang tewas di lokasi atau di dekat titik distribusi “bantuan” yang didukung AS, ungkap Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kemenkes menambahkan bahwa jumlah korban luka juga melonjak menjadi 146.894 orang, termasuk 8.818 pencari bantuan.

Pemukim Ilegal Bersiap Gelar Pawai Provokatif

Kelompok-kelompok Yahudi ekstremis telah mengumumkan rencana mereka untuk mengorganisir pawai provokatif di jalan-jalan Kota Tua Baitul Maqdis terjajah pada 9 Agustus 2025.

Tokoh-tokoh Baitul Maqdis menyebut rencana tersebut merupakan ancaman langsung terhadap Masjidil Aqsha.

Mereka memperingatkan bahwa aktivitas pemukim ilegal semacam itu di Kota Baitul Maqdis merupakan bagian dari rencana Yahudisasi yang lebih luas; yang bertujuan untuk mendukung pembangunan apa yang mereka klaim sepihak sebagai Bait Suci Ketiga. 

Serdadu penjajah biasanya akan memberikan perlindungan bagi pawai tersebut, yang akan diorganisir oleh kelompok-kelompok Yahudi ekstremis, seperti ‘Israel’ Forever Foundation.

Beberapa aparat negara palsu zionis diperkirakan akan ikut serta dalam pawai itu, yang biasanya melibatkan serangan terhadap warga Palestina dan bangunan di Baitul Maqdis. (Al Jazeera | PIC)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Dirjen Kemenkes Gaza: Sistem Distribusi “Bantuan” di Gaza Saat Ini Merupakan Jebakan Kematian
Hamas: Bencana Kelaparan di Gaza Mencapai Fase Paling Mematikan »