“Genocide + Medicide”: Penjajah Kian Gencar Serang Penduduk Gaza

15 August 2025, 20:00.

Foto: PIC

GAZA (Al Jazeera | PIC) – Sedikitnya 100 Ahlu Syam Gaza gugur akibat serangan penjajah ‘Israel’ di Gaza sejak Rabu (13/8/2025) dini hari, menurut sumber medis.

Tim Al Jazeera di lapangan turut melaporkan peningkatan serangan di wilayah utara wilayah kantong yang terkepung tersebut, 61 orang gugur di Kota Gaza saja.

Sementara itu, serangan udara ‘Israel’ terhadap kelompok-kelompok yang berusaha mengamankan distribusi bantuan di utara Kota Gaza menewaskan sedikitnya 12 Ahlu Syam Gaza pada hari Rabu.

Setidaknya 37 orang yang berusaha mendapatkan makanan untuk keluarga mereka gugur akibat tembakan ‘Israel’, termasuk 16 orang yang dibunuh di dekat titik distribusi bantuan di utara Rafah, menurut pihak Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan.

Sementara itu, 14 orang lainnya gugur serta 113 luka-luka akibat serangan penjajah ‘Israel’ ketika menunggu bantuan di Gaza utara, menurut Layanan Darurat dan Ambulans Gaza.

Dalam periode pelaporan 24 jam terakhir, sedikitnya delapan orang, termasuk tiga anak-anak, kehilangan nyawa akibat pelaparan dan kekurangan gizi yang diberlakukan paksa oleh penjajah ‘Israel’.

Hal ini menjadikan jumlah total kematian akibat pelaparan sejak agresi dimulai pada Oktober 2023 menjadi 235 orang, termasuk 106 anak-anak, ungkap Kementerian Kesehatan pada hari Rabu.

Philippe Lazzarini, kepala Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), menggambarkan angka kematian tersebut sebagai peningkatan terbaru dalam perang terhadap anak-anak Gaza.

“Ini merupakan tambahan dari 40.000 lebih anak dilaporkan tewas atau terluka akibat pengeboman dan serangan udara, sedikitnya 17.000 anak tanpa pendamping maupun hidup terpisah dengan pendamping, serta satu juta anak yang mengalami trauma berat dan putus sekolah,” tulisnya dalam sebuah unggahan di X.

“Anak-anak adalah anak-anak. Tidak seorang pun boleh tinggal diam ketika anak-anak meninggal dunia, atau secara brutal kehilangan masa depan, di mana pun anak-anak ini berada, termasuk di Gaza.”

Sistem layanan kesehatan Gaza juga telah menjadi sasaran penghancuran yang ditargetkan oleh militer negara palsu ‘Israel’, yang merupakan “medicide”, sebut para pakar PBB pada hari Rabu.

Mereka menyatakan penjajah ‘Israel’ sengaja menyerang dan membuat petugas kesehatan, paramedis, maupun rumah sakit kelaparan agar bisa memusnahkan layanan kesehatan di wilayah tersebut.

“Kita tidak bisa tinggal diam tentang kejahatan perang yang terjadi di depan mata kita di Gaza,” tegas Tlaleng Mofokeng, pelapor khusus PBB untuk hak atas kesehatan, dan Francesca Albanese, pelapor khusus untuk situasi HAM di wilayah Palestina terjajah sejak 1967.

“Selain menjadi saksi genosida yang sedang berlangsung, kita juga menjadi saksi ‘medicide’, sebuah komponen jahat dari penciptaan kondisi yang disengaja untuk menghancurkan warga Palestina di Gaza, yang merupakan tindakan genosida,” ujar para pakar tersebut.

“Para petugas kesehatan dan perawatan terus-menerus menjadi sasaran, ditahan, disiksa, dan sekarang, seperti semua penduduk lainnya, menderita kelaparan,” tambah mereka.

Hani Mahmoud dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Kota Gaza, menambahkan bahwa meski kecaman internasional terhadap ‘Israel’ semakin meningkat, tidak ada perubahan berarti di lapangan.

“Mereka meloloskan beberapa truk bantuan memasuki Gaza, untuk menciptakan kegaduhan di media bahwa ada makanan yang datang,” ungkapnya, “tetapi, itu tidak ada hubungannya dengan apa yang sedang terjadi … masih banyak orang yang meninggal setiap hari akibat kelaparan paksa.”

Dalam Tiga Hari, Lebih dari 300 Rumah Diserang

Selama beberapa hari terakhir, serdadu penjajah melancarkan operasi militer di lingkungan Zaytun, tenggara Kota Gaza.

Menurut juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, serangan itu melibatkan pengeboman besar-besaran dan serangan langsung terhadap rumah dan warga sipil.

Basal mengatakan bahwa serangan kali ini berbeda dari serangan sekitar 40 hari yang lalu yang meliputi lingkungan Tuffah, Zaytun, dan Shuja’iya.

Kali ini, penjajah berfokus pada bagian tengah dan selatan Zaytun dengan melakukan evakuasi paksa disertai dengan ancaman terhadap penduduk.

Selama tiga hari terakhir, penjajah telah menargetkan lebih dari 300 rumah, beberapa di antaranya tanpa peringatan sebelumnya.

Serangan tersebut telah mengakibatkan pembunuhan massal seluruh keluarga, termasuk keluarga Al-Husari, Daloum, dan Abu Daf.

Basal menambahkan bahwa penjajah menggunakan amunisi berdaya ledak tinggi yang menghancurkan rumah-rumah dan merusak bangunan di sekitarnya. 

Tim penyelamat terhalang memasuki sebagian besar wilayah permukiman. Kondisi ini memperburuk krisis kemanusiaan dan menunda pemulihan korban. (Al Jazeera | PIC)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Krisis Kelaparan Akibat Blokade Penjajah, 500 Bayi Gaza Dirawat di Rumah Sakit
Dunia Harus Lakukan Embargo Senjata Total dan Hentikan Perjanjian Dagang dengan ‘Israel’! »