Pertahanan Sipil Gaza: Krisis Bahan Bakar Parah, Misi Penyelamatan Terhambat

21 August 2025, 19:50.

Foto: PIC

GAZA (PIC | Al Jazeera) – Pertahanan Sipil Gaza, Rabu (20/8/2025), memperingatkan bahwa krisis bahan bakar akut masih berlanjut.

Lembaga tersebut hanya menerima sepersepuluh dari kebutuhan bahan bakar bulanannya sejak awal Agustus.

Kekurangan tersebut sangat menghambat operasi kemanusiaan di Jalur Gaza yang terkepung, yang telah mengalami lebih dari 22 bulan genosida.

Pertahanan Sipil Gaza mengatakan; “Krisis bahan bakar yang parah masih belum terselesaikan. Pada awal bulan ini, kami hanya menerima 1.500 liter bahan bakar dari lembaga-lembaga kemanusiaan, padahal kebutuhan bulanan kami adalah 15.000 liter untuk menanggapi panggilan kemanusiaan.”

Jumlah kecil yang diterima itu hanya mencakup solar yang dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan Pertahanan Sipil.

Terdapat pula kekurangan bensin yang sangat kritis—untuk menggerakkan peralatan dan mesin penyelamat. Lembaga tersebut membutuhkan setidaknya 3.000 liter bensin per bulan untuk beroperasi.

Pertahanan Sipil melaporkan bahwa beberapa kendaraannya mogok selama misi kemanusiaan. Beberapa karena kehabisan bahan bakar, dan yang lainnya karena suku cadang untuk perbaikan tidak tersedia.

Mereka menekankan bahwa tim-timnya menghadapi tantangan kemanusiaan yang sangat besar di tengah ancaman zionis ‘Israel’ yang terus berlanjut di Gaza.

Lembaga kemanusiaan di seluruh Gaza, terutama yang berfokus pada tanggap darurat dan layanan penyelamatan jiwa, telah berulang kali memperingatkan bahaya yang ditimbulkan oleh kekurangan bahan bakar.

Krisis semakin memburuk karena penutupan pelintasan, yang menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan, pasokan bantuan, dan bahan bakar.

Hal ini telah mendorong Gaza ke dalam kondisi kelaparan, bahkan ketika ribuan truk bantuan masih tertahan.

Awal bulan ini—di tengah tekanan internasional—penjajah mulai meloloskan masuknya makanan dan barang-barang kebutuhan pokok dalam jumlah sangat terbatas, yang jauh dari memenuhi kebutuhan minimal di Gaza.

Penjajah Gencarkan Serangan ke Kota Gaza

PBB memperingatkan bahwa sedikitnya 51 Ahlu Syam Gaza gugur sejak Selasa (19/8/2025) dini hari akibat serangan penjajah ‘Israel’.

Di antara mereka terdapat sedikitnya delapan pencari bantuan yang dibantai serdadu zionis di dekat lokasi distribusi Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung AS dan ‘Israel’.

Serangan mematikan dan tak berperikemanusiaan yang dialami warga Gaza setiap hari di sekitar “pusat distribusi bantuan” GHF telah menyebabkan hampir 2.000 kematian sejak akhir Mei.

Rumah sakit di Gaza juga mengatakan, sedikitnya delapan orang gugur akibat serangan penjajah zionis terhadap tenda-tenda yang menampung muhajirin di Khan Yunis.

Empat lainnya gugur akibat serangan terhadap sebuah tenda di Deir el-Balah, Gaza tengah.

Secara bersamaan, penjajah ‘Israel’ terus meningkatkan gempuran kejamnya di Kota Gaza, meskipun peringatan global mendesak ‘Israel’ untuk menghentikan perluasan operasi di sana.

Serangan udara di kawasan Al-Zaitun di Kota Gaza menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai lainnya, menurut pejabat kesehatan. 

Di Gaza selatan, serdadu zionis meledakkan rumah-rumah. Sementara itu, kebakaran besar dilaporkan terjadi di lingkungan Tuffah di Kota Gaza timur. 

Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir el-Balah, mengatakan bahwa pasukan penjajah ‘Israel’ sengaja melancarkan serangan udara mematikan di daerah padat penduduk di Kota Gaza.  

“Selain menghancurkan lebih dari 450 blok permukiman di kawasan Al-Zaitun Kota Gaza, operasi ‘Israel’ kini telah meluas ke daerah Sabra di dekatnya. Daerah-daerah ini mengarah ke jantung utama Kota Gaza,” ungkap Abu Azzoum. (PIC | Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Tsunami Kemanusiaan: Agresi Genosida Terus Berlangsung, Tak Ada Tempat yang Aman
Penjajah Zionis Klaim Sepihak 63 Situs Arkeologi di Tepi Barat sebagai Warisan ‘Israel’  »