Investigasi Gabungan: Korban Warga Sipil 83 Persen dari Jumlah Total Warga Gaza yang Gugur
23 August 2025, 21:01.

Keluarga Gaza berduka atas korban yang gugur akibat tembakan serdadu ‘Israel’ terhadap para pencari bantuan di Koridor Netzarim, Jalur Gaza. (Arsip: Moiz Salhi/Anadolu Agency)
GAZA (Al Jazeera | PIC) – Sebuah basis data rahasia militer ‘Israel’ yang terbongkar menunjukkan bahwa sebagian besar warga Palestina yang gugur di Gaza adalah warga sipil, menurut investigasi gabungan oleh The Guardian, +972 Magazine, dan Local Call.
Angka-angka yang ditinjau oleh media-media tersebut yang terungkap pada hari Kamis (21/8/2025) menunjukkan bahwa hingga Mei 2025—19 bulan setelah agresi ‘Israel’ di Gaza—intelijen militer ‘Israel’ mencatat 8.900 pejuang dari Hamas maupun Jihad Islam Palestina telah dibunuh, baik yang sudah dikonfirmasi atau masih kemungkinan.
Sementara itu, dalam periode yang sama, otoritas kesehatan Gaza mencatat sedikitnya 53.000 kematian akibat serangan ‘Israel’, yang berarti pejuang yang disebutkan namanya hanya berkisar 17 persen dari total korban syahid, sedangkan warga sipil mencapai sekira 83 persen sisanya.
Para peneliti perang mengatakan rasio tersebut hampir tak tertandingi dalam peperangan modern.
Hanya genosida Rwanda, pembantaian Srebrenica tahun 1995, dan pengepungan Mariupol oleh Rusia tahun 2022 yang mencatat angka kematian warga sipil yang lebih tinggi, jelas mereka.
Kelompok hak asasi manusia dan pakar genosida berpendapat bahwa temuan ini semakin menguatkan fakta bahwa ‘Israel’ benar-benar telah melakukan genosida di Gaza, dengan merujuk pada kematian massal warga sipil, di samping kelaparan yang dipaksakan.
Pada bulan Maret 2025, jumlah korban gugur di Gaza mencapai 50.000 jiwa lebih; yang sejak saat itu meningkat menjadi lebih dari 62.000 nyawa, menurut Kementerian Kesehatan.
Jumlah total korban luka kini telah melampaui 157.000 orang.
Penyiksaan Brutal dan Serangan Seksual Terjadi di Penjara-Penjara ‘Israel’
Kantor Media Tawanan mengungkap kesaksian dari para tawanan Palestina yang baru dibebaskan bahwa telah terjadi pelanggaran serius di penjara-penjara penjajah ‘Israel’.
Pelanggaran tersebut meliputi penyiksaan brutal, penyalahgunaan tindakan medis, hingga serangan seksual, termasuk pemerkosaan.
Pelanggaran sistematis ini telah menyebabkan kematian puluhan tawanan.
Kantor Media Tawanan mengonfirmasikan bahwa 46 tawanan dari Gaza—dari total 76 kematian yang dilaporkan sejak dimulainya genosida—diidentifikasi sebagai korban kebrutalan tersebut.
Sejak dimulainya agresi genosida ‘Israel’ di Gaza pada 7 Oktober 2023, serdadu penjajah ‘Israel’ telah melakukan penangkapan massal di seluruh wilayah Gaza.
Ratusan warga sipil, dokter, paramedis, jurnalis, dan pegawai pemerintah telah disekap.
Kantor Media Tawanan melaporkan bahwa tawanan Gaza mengalami penyiksaan fisik dan psikologis yang kejam di pusat interogasi dan penjara.
Mereka mengalami penolakan akses terhadap makanan, perawatan medis, dan pakaian.
Organisasi HAM memperkirakan ribuan warga Palestina telah ditawan sejak dimulainya genosida.
Keluarga-keluarga Palestina menghadapi kesulitan besar dalam mencari anggota keluarga atau mengetahui kondisi terkini mereka. (Al Jazeera | PIC)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
