Hamas: Pengkhianatan Zionis di Doha Merupakan Kejahatan Keji yang Melanggar Semua Hukum Internasional
10 September 2025, 06:42.

Para syuhada yang tewas dalam serangan di markas Hamas di Doha: Jihad Labad “Abu Bilal”, Humam al-Hayya “Abu Humam”, Abdullah Abdul Wahid “Abu Khalil”, Moamen Hassouna “Abu Omar”, Ahmad Abd al-Malik “Abu Malik”.
PALESTINA – Gerakan Hamas menyatakan bahwa upaya pengkhianatan penjajah Zionis untuk membunuh delegasi negosiasi Hamas di ibu kota Qatar, Doha, merupakan kejahatan keji, agresi terang-terangan, dan pelanggaran nyata terhadap semua norma dan hukum internasional.
Kejahatan ini juga merupakan serangan terhadap kedaulatan Negara Qatar.
Berikut pernyataan Hamas
===========================
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Pernyataan Penting
Upaya pengkhianatan penjajah Zionis untuk membunuh delegasi negosiasi Hamas di ibu kota Qatar, Doha, hari ini (9 September 2025) merupakan kejahatan keji, agresi terang-terangan, dan pelanggaran nyata terhadap semua norma dan hukum internasional.
Kejahatan ini merupakan serangan terhadap kedaulatan Negara Qatar, yang bersama Mesir, memainkan peran penting dan bertanggung jawab dalam mensponsori mediasi dan upaya yang bertujuan untuk menghentikan agresi dan mencapai gencatan senjata, serta kesepakatan pertukaran tawanan. Hal ini sekali lagi menunjukkan sifat kriminal penjajah dan keinginannya untuk merusak peluang tercapainya kesepakatan.
Kami menegaskan kegagalan musuh untuk membunuh saudara-saudara kami dalam delegasi negosiasi. Sementara itu, sejumlah saudara kita yang gugur syahid telah mencapai derajat kemuliaan tertinggi, di antaranya:
* Asy-syahid Jihad Labad (Abu Bilal) – Direktur Kantor Dr. Khalil Al-Hayya
* Asy-syahid Humam Al-Hayya (Abu Yahya) – Putra Dr. Khalil Al-Hayya
* Asy-syahid Abdullah Abdul Wahid (Abu Khalil) – Sahabat
* Asy-syahid Moamen Hassouna (Abu Omar) – Sahabat
* Asy-syahid Ahmad Al-Mamluk (Abu Malik) – Sahabat
Kami juga berduka cita atas wafatnya Kopral Badr Saad Muhammad Al-Humaidi, anggota Pasukan Keamanan Dalam Negeri Qatar (Lekhwiya).
Kami memohon kepada Allah agar mengampuni mereka dan menganugerahkan mereka kedamaian abadi di surga.
Menargetkan delegasi negosiasi, saat mereka membahas proposal terbaru Presiden AS Donald Trump, menegaskan tanpa keraguan bahwa Netanyahu dan pemerintahnya tidak ingin mencapai kesepakatan apa pun dan sengaja berusaha menggagalkan semua peluang serta upaya internasional, mengabaikan nyawa para tawanan mereka yang ditahan oleh perlawanan, kedaulatan negara, atau keamanan dan stabilitas kawasan.
Kami menganggap pemerintah AS bertanggung jawab bersama dengan penjajah atas kejahatan ini karena dukungannya yang berkelanjutan terhadap agresi dan kejahatan penjajah terhadap rakyat kami.
Kejahatan ini telah membuktikan bahwa penjajah Zionis merupakan ancaman yang mengancam bagi kawasan dan dunia, dan bahwa Netanyahu berusaha menghapus tujuan nasional kami dan hak-hak rakyat kami, mendorong mereka menuju pengungsian paksa, melanjutkan rencana kriminalnya untuk genosida, pembersihan etnis, kelaparan, dan pengungsian.
Kami, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), menyerukan kepada bangsa-bangsa di dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan seluruh kekuatan hidup serta rakyat yang bebas dan berhati nurani untuk mengutuk agresi kriminal ini terhadap Negara Qatar dan mengambil tindakan segera untuk menekan penjajah agar menghentikan perang genosida dan pembersihan etnis, mencapai keadilan bagi rakyat Palestina, dan mendukung hak sah mereka atas kebebasan dan menentukan nasib sendiri.
Upaya pembunuhan yang pengecut ini tidak akan mengubah posisi dan tuntutan kami yang jelas, yang meliputi: penghentian segera agresi terhadap rakyat kami, penarikan penuh tentara penjajah dari Jalur Gaza, pertukaran tawanan yang sesungguhnya, serta bantuan dan rekonstruksi bagi rakyat kami.
Kami menegaskan bahwa kejahatan teroris ini tidak akan melemahkan tekad gerakan dan kepemimpinan kami, juga tidak akan menghalangi kami untuk menjunjung tinggi hak-hak nasional rakyat kami dan melanjutkan jalan perlawanan hingga penjajahan berakhir dan negara Palestina merdeka kami didirikan dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Gerakan Perlawanan Islam – Hamas
Selasa, 17 Rabiul Awal 1447 H
Bertepatan dengan 9 September 2025 M
Harakah Hamas
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
