100 Ribu+ Orang Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Berlin, Tolak Dukungan Jerman terhadap Zionis

30 September 2025, 22:27.

Foto: Christoph Soeder/AP

JERMAN (Al Jazeera | PIC) – Lebih dari 100 ribu orang turun ke jalanan di Berlin dalam aksi besar menentang dukungan Jerman terhadap genosida yang dilakukan negara palsu ‘Israel’ di Jalur Gaza.

Para demonstran bergerak dari Balai Kota Berlin menuju Grosser Stern pada Sabtu (27/9/2025), menyusul seruan luas koalisi yang terdiri dari sekira 50 organisasi—di antaranya kelompok-kelompok pro-Palestina, Medico International, Amnesty International, serta partai oposisi—untuk menggelar demonstrasi besar.

Dalam aksi bertajuk “All Eyes on Gaza – Stop the Genocide”, para penyelenggara menuntut diakhirinya keterlibatan Jerman dalam kejahatan genosida ‘Israel’ di Gaza.

Mereka juga menyerukan penghentian total kerja sama militer dengan ‘Israel’, termasuk impor, ekspor, maupun transit senjata, amunisi, dan peralatan militer lainnya.

“Langkah-langkah rezim ‘Israel’ sudah lama dikategorikan sebagai genosida oleh para pakar dan lembaga internasional, bahkan Mahkamah Internasional tengah menyelidikinya. Serdadu ‘Israel’ jelas tengah melakukan pembantaian massal di Gaza, tetapi pemerintah Jerman masih terus menolak mengakui kekerasan sistematis tersebut,” tulis pihak penyelenggara dalam pernyataan resmi.

Massa aksi meneriakkan: “Free, free Palestine” dan “Viva Palestina”, sambil mengangkat poster bertuliskan “Hentikan genosida di Gaza”, “Tidak akan lagi, untuk semua,” serta “Kemerdekaan untuk Palestina.” Bendera-bendera Palestina juga berkibar di tangan ribuan orang.

Tuntutan lain yang disuarakan adalah: penghentian segera ekspor senjata Jerman ke penjajah ‘Israel’, pembukaan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza, serta sanksi Uni Eropa terhadap negara palsu tersebut.

Sementara itu, survei terbaru yang dirilis pada Selasa (23/9/2025) lalu menunjukkan bahwa 62% pemilih Jerman menilai tindakan penjajah ‘Israel’ di Gaza sebagai genosida, menambah tekanan terhadap pemerintahan Jerman untuk meninjau ulang sikapnya terhadap negara palsu tersebut.

Al-Nunu: Belum Ada Proposal dari Amerika Serikat

Tokoh senior Hamas, Taher an-Nunu, membantah bahwa gerakan tersebut telah menerima salinan proposal AS untuk mengakhiri perang di Gaza.

Dalam pernyataan pers pada Senin (29/9/2025) malam, Al-Nunu mengatakan, “Hamas tidak terlibat dalam negosiasi apa pun terkait rencana AS saat ini.”

Ia menjelaskan bahwa pembebasan tawanan ‘Israel’ oleh perlawanan Palestina bergantung pada penghentian perang serta penarikan pasukan pendudukan ‘Israel’ dari Gaza.

Ia menegaskan pula bahwa keberadaan senjata perlawanan berkaitan erat dengan cita-cita pendirian negara Palestina.

Al-Nunu menegaskan Hamas siap menyetujui gencatan senjata jangka panjang dan telah menerima usulan Mesir terkait pembentukan pemerintahan independen di Gaza.

Hamas juga siap bekerja sama dengan Otoritas Palestina membentuk pemerintahan persatuan untuk Gaza dan Tepi Barat.

Ia menekankan bahwa Hamas tidak berniat memperpanjang perang, seraya menambahkan bahwa mereka siap mempertimbangkan setiap usulan yang tidak bertentangan dengan kepentingan rakyat Palestina. 

Hamas siap mempertimbangkan proposal mediator yang menjamin hak rakyat Palestina. (Al Jazeera | PIC)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« UNRWA: Setengah Juta Warga Palestina Terkurung Dalam Area 8 Kilometer Persegi
Konvoi Global Sumud Kian Dekat dengan Wilayah Gaza, Dekati Zona Berbahaya »