Penjajah Zionis Gempur RS Al-Shifa dan Al Helou, Puluhan Ahlu Syam Terjebak di Dalam Bangunan
30 September 2025, 23:10.

Foto: PIC
GAZA (Al Jazeera | PIC) – Penjajah zionis ‘Israel’ kembali menggempur kompleks medis terbesar di Gaza, yakni Rumah Sakit al-Shifa.
Serangan penjajah meratakan seluruh blok bangunan dan memaksa pasien-pasien berlarian mencari perlindungan. Sementara itu, serdadu penjajah melanjutkan operasi darat untuk menduduki Kota Gaza.
Para dokter di Rumah Sakit al-Shifa, Ahad (28/9/2025), menggambarkan situasi mengerikan ketika banyak pasien terpaksa melarikan diri, meski sangat membutuhkan perawatan darurat.
Hasan al-Sha’ir, direktur medis rumah sakit tersebut, mengatakan bahwa staf medis pun tetap bekerja, meski dalam kondisi yang sangat genting dan diliputi kekhawatiran yang besar.
Menurut al-Sha’ir, sedikitnya 100 pasien masih menjalani perawatan dalam keadaan yang sangat sulit, di tengah kelangkaan obat-obatan penyelamat jiwa dan peralatan medis.
Peneliti di Palestinian Centre for Human Rights (PCHR) mengonfirmasikan penggunaan fire belts oleh ‘Israel’, yaitu senjata pembakar yang menimbulkan kobaran api di sepanjang jalur tertentu.
Militer penjajah juga menempatkan kendaraan sarat bahan peledak di sekitar rumah sakit saat unit-unit serdadunya maju dari sisi utara dan timur fasilitas medis tersebut.
Sumber medis yang dikutip kantor berita Palestina, Wafa, menyebutkan bahwa serdadu ‘Israel’ juga membombardir fasilitas kesehatan lain, yakni Rumah Sakit Al Helou di Kota Gaza, yang memiliki bangsal kanker serta unit perawatan neonatal dengan 12 bayi prematur di dalamnya.
Staf medis menjelaskan kepada Wafa bahwa lebih dari 90 orang, termasuk dokter, perawat, dan pasien, masih terjebak di dalam rumah sakit itu setelah tank-tank penjajah zionis mengepung fasilitas tersebut; memblokir jalur masuk maupun keluar.
Pada hari yang sama, penjajah ‘Israel’ juga mengebom sebuah gedung bertingkat, Menara Makkah, setelah mengeluarkan ancaman evakuasi untuk wilayah Remal dan Sabra di Kota Gaza, serta daerah pelabuhan dan sebagian Jalan Beirut.
Sedikitnya 50 gedung bertingkat telah dihancurkan dalam beberapa pekan terakhir ketika serdadu penjajah melanjutkan agresinya atas Kota Gaza. Penjajah meratakan blok-blok bangunan yang sebelumnya menampung ribuan Ahlu Syam Gaza.
Bank Darah Gaza Terancam Lumpuh
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina di Gaza, Senin (29/9/2025), memperingatkan bahwa bank darah di rumah-rumah sakit yang masih beroperasi terancam ditutup total.
Terjadi kekurangan parah suplai laboratorium yang dibutuhkan untuk mentransfer dan menguji unit darah.
Krisis ini terjadi bersamaan dengan menipisnya cadangan darah sehingga menghambat penanganan darurat dan upaya penyelamatan nyawa para korban luka di tengah serangan penjajah ‘Israel’ yang semakin gencar.
Kemenkes menegaskan, penurunan drastis donor darah masyarakat akibat kelaparan memperburuk situasi. Warga Palestina tidak dapat mendonorkan darah akibat kekurangan gizi (kondisi hemoglobin rendah).
Sementara itu, blokade ketat penjajah ‘Israel’ sejak Maret telah memutus aliran obat-obatan dan perlengkapan medis, membuat sektor kesehatan Gaza kian lumpuh.
Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 66.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 168.000 lainnya terluka akibat agresi genosida penjajah ‘Israel’. (Al Jazeera | PIC)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
