RSF Serang Permukiman dan Bunuh Warga Sipil, Ribuan Warga Sudan Terpaksa Mengungsi

5 November 2025, 10:53.

Foto: Anadolu Agency

SUDAN (Anadolu Agency) – International Organization for Migration (IOM) pada hari Ahad (2/11/2025) mengumumkan bahwa sedikitnya 1.205 orang terpaksa mengungsi dari Kota Bara dan Umm Ruwaba di negara bagian Kordofan Utara.

Sementara itu, 360 lainnya melarikan diri dari Al-Abbasiya dan Delami di Kordofan Selatan akibat situasi keamanan yang semakin memburuk di Sudan.

IOM menjelaskan bahwa timnya di bawah program Displacement Tracking Matrix (DTM) memperkirakan 580 orang melarikan diri dari Bara dan 625 orang dari Umm Ruwaba.

Sebagian besar pengungsi berpindah ke berbagai lokasi di dalam Kordofan Utara serta ke beberapa kota di negara bagian White Nile, Sudan bagian selatan.

Gelombang pengungsian terbaru ini terjadi setelah serangkaian perpindahan besar-besaran sebelumnya di Kordofan Utara, lebih dari 36.600 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka antara 26 hingga 31 Oktober yang lalu, menurut data IOM.

RSF Serang Permukiman, Bunuh Puluhan Warga Sipil

Dalam pernyataan terpisah, IOM melaporkan 360 orang di Kordofan Selatan juga terpaksa mengungsi—masing-masing 180 dari Al-Abbasiya dan 180 dari Delami—menuju daerah-daerah lain di dalam negara bagian itu maupun ke Tandalti, White Nile.

Sementara itu, Sudan Doctors Network melaporkan bahwa milisi RSF membunuh sedikitnya 38 warga sipil di Kota Umm Dam Haj Ahmed di Kordofan.

Senin (3/11/2025), pasukan RSF kembali menyerang Umm Dam Haj Ahmed, melakukan pelanggaran berat terhadap warga sipil dan menyebabkan sekira 1.850 orang mengungsi karena meningkatnya kekerasan dan ketakutan akan pembantaian lanjutan, menurut otoritas Sudan.

RSF baru-baru ini merebut Kota Bara dalam perangnya melawan tentara nasional Sudan. Seperti biasa, milisi itu membantah menargetkan warga sipil, meskipun bukti di lapangan menunjukkan sebaliknya. 

Pada 26 Oktober, RSF juga menguasai Kota El-Fasher, ibu kota Darfur Utara, dan melakukan pembantaian terhadap warga sipil, sebagaimana dilaporkan oleh berbagai organisasi lokal dan internasional. 

Serangan brutal itu memicu kekhawatiran bahwa Darfur dan Kordofan kini menuju pemisah geografis baru, yang akan memperdalam kehancuran Sudan. 

Sejak 15 April 2023, tentara Sudan dan RSF telah terjebak dalam perang yang sejauh ini menewaskan lebih dari 20.000 orang dan memaksa lebih dari 15 juta jiwa meninggalkan rumah-rumah mereka—baik sebagai pengungsi internal maupun lintas batas negara, menurut laporan PBB dan lembaga kemanusiaan lokal. (Anadolu Agency)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Klaim Sepihak “Lewati Garis Kuning”, Penjajah Bunuh Dua Warga Gaza di Tengah Gencatan Senjata
Ribuan Pasien Terperangkap di Rumah Sakit yang Lumpuh Total di Gaza »