Kenalkan, Palestina, Negeri Para Nabi
15 November 2010, 22:26.
Sejarah Negeri yang Diberkahi (Bagian ke-1)
DAMASKUS, Ahad (Sahabatalaqsha.com): Palestina dan khususnya Baitul Maqdis bukan tempat biasa. Sangat istimewa. Allah dan Rasulullah Sallallaahu ‘alayhi wa sallam langsung yang mengistimewakannya.
Mayoritas para rasul dan nabi dilahirkan, dibesarkan, berkarya, dan meninggal di wilayah ini. Risalah-risalah wahyu juga diturunkan di sini. Peristiwa-peristiwa besar bersejarah sudah terjadi di sini, dan peristiwa-peristiwa besar di masa depan juga dinubuwahkan akan terjadi di sini.
Diantaranya, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengistimewakan dan menyebut tempat ini (surat Al-Isra’ ayat 1), terjemahannya:
“Maha Suci Zat yang telah memperjalankan hambanya dari Masjid Al-Haram menuju Masjid Al-Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya untuk kami perlihatkan padanya sebagian tanda-tanda kebesaran kami, sesungguhnya Dialah(Allah) yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Di Al-Quran, Allah juga menjelaskan peristiwa yang dialami Nabi Musa ‘Alayhissalam dalam surat Al-Maidah ayat 21, terjemahannya:
“Wahai kaumku masuklah kalian ke negeri suci yang telah ditentukan untuk kamu dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut pada musuh) maka kamu akan menjadi orang yang rugi.”
Negeri suci yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah Palestina dan Baitul Maqdis. Al-Quran menyebutnya muqaddasah (yang disucikan), dan kesucian itu mencakup makna keagungan, keberkahan dan ketinggian derajat.
Ketika Nabi Musa dan kaumnya diperintahkan memasuki wilayah ini, beliau berkata kepada mereka, “Sesungguhnya ia adalah tanah yang telah dijanjikan Allah kepadamu melalui mulut bapak kalian Israil (Ya’qub), sungguh itu adalah warisan bagi orang yang beriman diantaramu…”
Kemudian Nabi Musa memerintahkan mereka berjihad untuk masuk. Merekapun beralasan dengan berkata, “Sungguh di dalam negeri yang kamu perintahkan kami masuk kedalamnya dan memerangi penghuninya terdapat kaum yang kejam bertubuh besar dan sangat kuat, sungguh kami tak akan mampu melawan maupun menyerang mereka.”
“Kami tidak akan bisa masuk selama mereka berada didalamnya. Jika mereka keluar barulah kami akan masuk. Jika tidak, tentu kami tak akan berdaya di hadapan mereka.”
Rekaman peristiwa dan dialog antara Nabi Musa dan Bani Israil waktu itu di dalam Al-Quran, menunjukkan pentingnya wilayah ini dan orang-orang yang berhubungan dengannya.* (Bayhaqi/Sahabat Al-Aqsha)
(Bersambung, insya Allah)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.