Ditemukan Runtuhan Baru Akibat Penggalian Pondasi Al-Aqsha
16 November 2010, 07:30.
Lubang tanah runtuh baru yang ditemukan di halaman Masjidil Aqsha. foto: Yayasan Al-Aqsha/PIC
JAKARTA, Selasa (Sahabatalaqsha.com): Yayasan Wakaf dan Pusaka Al-Aqsha melaporkan adanya sebuah runtuhan baru di dasar Masjid Al-Aqsha dengan munculnya lubang yang tidak diketahui kedalamannya di dekat pohon yang roboh di kawasan masjid seminggu lalu, demikian diberitakan PIC.
Ahad kemarin Yayasan Al-Aqsha menyerukan dilakukannya penyelidikan atas berkali-kali terjadinya keruntuhan tanah dan keretakan di bangunan utama dan halaman Masjidil Aqsha.
“Semua bukti menunjukkan ada lubang-lubang yang digali oleh penjajah ‘Israel’ di bawah dan di sekitar masjid Al-Aqsha,” demikian dinyatakan Yayasan Al-Aqsha.
Yayasan ini mendokumentasi keruntuhan dan keretakan itu dalam foto-foto dan video pada Sabtu lalu, tapi publikasinya ditunda untuk penelitian lebih lanjut.
Di dekat pohon tua yang tumbang pekan lalu, didapati lubang selebar 50 cm persegi yang terletak 6 meter dari pohon tumbang itu. Di bawah lubang nampak sebuah batu beton mencurigakan yang tergeletak miring. Kedalaman lubang tidak diketahui.
Sebuah tim yang menyelidiki lubang itu menduga kuat, terjadinya keruntuhan tanah di kawasan sekitar Masjdil Aqsha, akibat pemerintah Zionis terus melakukan penggalian di bawah tempat suci itu.
Diantara temuan Yayasan Al-Aqsha selama dua tahun ini:
– Beberapa bagian lantai masjid suci ketiga itu ambruk
– Sebuah pohon besar tumbang di dekat gerbang Qattanein
– Sejumlah keretakan di bangunan dekat pohon itu
– Terowongan-terowongan digali Zionis di bawah daerah Mutahhara di sebelah barat batas Masjid
– Sejumlah keretakan di bangunan Marwani
– Sejumlah keretakan di bangunan di atas sebelah utara gerbang masjid
– serta, penggalian-penggalian di bagian barat dan selatan Masjid, yang masih terus berlangsung sampai hari ini.
Wajar jika Yayasan Al-Aqsha menyimpulkan, Masjidil Aqsha dalam keadaan kritis.* (EZ/ Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.