Al-Majd Europe Pindahkan Ratusan Warga Gaza ke Afrika Selatan, Aktivitas Ilegal Berkedok Kemanusiaan?

18 November 2025, 14:35.

Warga Palestina tiba di Bandara Internasional OR Tambo, Afrika Selatan, pekan ini. (Kedutaan Besar Afrika Selatan)

GAZA (PIC) – Investigasi internasional telah menguak fakta tentang aktivitas organisasi bernama “Al-Majd Europe”; setelah mereka mengorganisir penerbangan untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza ke Afrika Selatan. 

Temuan ini mencuat di tengah meningkatnya kecurigaan perdagangan manusia yang disamarkan sebagai kegiatan kemanusiaan. Temuan ini terungkap dalam investigasi Al Jazeera English yang disiarkan televisi. 

Laporan tersebut menimbulkan kekhawatiran serius terhadap organisasi tersebut, yang menampilkan diri sebagai “kelompok kemanusiaan”, tetapi diyakini terlibat dalam operasi yang dipertanyakan dan berpotensi ilegal.

Menurut investigasi tersebut, Al-Majd Europe menyewa sebuah penerbangan pada 13 November yang membawa 153 warga Palestina dari Gaza ke Johannesburg—pemindahan kedua dalam dua pekan—saat Gaza menghadapi pengepungan, kondisi kelaparan, dan kehancuran yang hampir total. 

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemerintahnya “terkejut” dengan kedatangan mereka.  

“Mereka adalah orang-orang dari Gaza yang entah bagaimana berakhir di pesawat yang melewati Nairobi dan mendarat di sini,” katanya. “Saya mendengarnya dari Menteri Dalam Negeri.” 

“Kami tidak dapat memulangkan mereka. Mereka tidak memiliki dokumen yang sah, tetapi mereka berasal dari tempat yang dilanda perang dan penderitaan. Karena rasa iba, kami harus menerima mereka,” ujar Cyril Ramaphosa. 

Para penumpang memberi tahu penyidik ??bahwa pesawat berangkat dari wilayah Palestina yang diduduki ‘Israel’ setelah mereka diangkut ke sana dari Gaza.

Mereka mengatakan telah mendaftar secara daring dan masing-masing membayar $5,000 untuk perjalanan tersebut. 

Investigasi menemukan bahwa Al-Majd Europe beroperasi melalui situs web yang terdaftar di Islandia, menawarkan apa yang disebutnya “evakuasi kemanusiaan”.  

Badan-badan regulator di Afrika Selatan kini sedang menyelidiki siapa dalang di balik penerbangan tersebut, bagaimana pendanaannya, dan apakah operasinya memenuhi standar hukum, terutama setelah beberapa tanda bahaya muncul. 

Kelompok ini dilaporkan hanya menerima donasi dalam mata uang kripto sehingga pelacakan keuangan menjadi sangat sulit.

Gambar-gambar yang diduga merupakan staf senior di situs webnya diidentifikasi sebagai hasil rekayasa AI, yang semakin memperdalam keraguan tentang legitimasi entitas tersebut. Organisasi tersebut tidak menanggapi permintaan konfirmasi yang berulang kali. 

Para penyelidik kini sedang menyelidiki apakah penerbangan-penerbangan tersebut digunakan untuk memindahkan orang secara ilegal; memanfaatkan bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh genosida zionis ‘Israel’ di Gaza. 

Laporan ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi regulator ketika memantau organisasi yang beroperasi di zona perang—terutama yang menggunakan perangkat digital canggih, seperti kecerdasan buatan dan mata uang kripto—yang dapat memfasilitasi penipuan dan menghambat pengawasan. 

Kasus ini telah memicu kekhawatiran yang lebih luas tentang bagaimana krisis kemanusiaan dapat dieksploitasi ketika pemantauan internasional lemah, juga mendesaknya kebutuhan terhadap mekanisme global yang lebih kuat untuk mencegah perdagangan manusia dan penyalahgunaan berkedok pekerjaan kemanusiaan. (PIC)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Penjajah Zionis Teror Penduduk Palestina, 1.500 Warga Terusir Akibat Rumah Mereka Dihancurkan
Penjajah Zionis Berulang Kali Larang Masuknya Bantuan Tenda untuk Ahlu Syam Gaza »