Catatan Harian Teroris Yahudi 1948
9 January 2014, 14:23.

Catatan harian teroris Yahudi yang berperan dalam pembantaian An-Nakbah pada 1948. Catatan milik Yossef Vashitz ini mengungkapkan daftar kekejaman yang dilakukan ‘Israel’ terhadap rakyat Palestina seperti pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, dan pengusiran. Foto: Ilan Pappe
AL-QUDS TERJAJAH, Kamis (Ilan Pappe | Sahabat Al-Aqsha): Yossef Vashitz adalah penasehat senior urusan Arab untuk Mapam. Ia juga tergabung dalam milisi bersenjata Zionis Yahudi bernama “The Palmach” yang ikut beroperasi tahun 1948 dalam menteror, menyerang, membunuhi, serta mengusir warga Palestina. Unit-unit bersenjata seperti ini sangat vital menjelang dan sesudah berdirinya negara palsu bernama ‘Israel’.
Mereka terlibat dalam pembantaian di tahun 1948, ketika terjadi peristiwa An-Nakbah, Hari Bencana Besar. Hari pada 63 tahun lalu yang menjadi awal hilang dan dirampasnya rumah, harta benda, lahan pertanian, sumber penghasilan, hingga kota milik rakyat Palestina.
Itulah hari ketika ketika Zionis mengusir penduduk Palestina untuk membuat sebuah negara Yahudi.
Segera setelah rakyat Palestina harus mengungsi, rumah-rumah kosong mereka pun ditempati oleh penjajah Zionis.
Dalam bahasa Arab, An-Nakba atau An-Nakbah bermakna “Kehancuran”. Kehancuran yang kini justru dirayakan oleh Zionis sebagai ulang tahun mereka.
Beberapa hari lalu, catatan harian Vashitz ditemukan. Catatan harian teroris Yahudi ini berisi daftar kekejaman yang dilakukan pada peristiwa An-Nakbah Oktober-November 1948. Berikut adalah terjemah dari tulisan jurnal Vashitz:
Safsaf – menangkap 52 lelaki, mengikat mereka satu sama lain, menggali lubang, lalu menembak mereka. Ketika mereka masih hidup, para perempuan datang dan memohon agar mereka diselamatkan. Ditemukan enam mayat lelaki tua. Total ada 61 mayat. Tiga kasus perkosaan, salah satunya dilakukan oleh Yahudi Mizrachi kepada gadis usia 14 tahun. Empat orang ditembak dan dibunuh. Satu di antara mereka dipotong jari-jarinya untuk diambil cincinnya.
Jish – 400 jiwa. Seorang perempuan memeluk erat anaknya – keduanya meninggal. Empat perempuan dan 11 tentara tewas.
Unit Perlengkapan – Mereka mengambil semuanya, para Kibbutz merampok segalanya. Kefar Giladi dirampok lima truk berisi bunga.
Di Ein Zitun, tim logistik semakin liar, mereka merobek telinga perempuan untuk mengambil anting-anting mereka. Di Birim, pemandangan yang sama terlihat, satu orang mati tanpa alasan.
Sasa – pembunuhan, terutama terhadap lelaki-lelaki yang sudah tua.
Ilabun – 1000 orang, tentara menerima penyerahan diri. Membantai hewan-hewan, makanan, dan mengusir penduduk keluar dari desa dengan menembaki mereka. Sebanyak 30 orang tewas.
Saliha – Sbanyak 92 orang (laki-laki, perempuan, anak-anak) meninggal ketika rumah mereka meledak.
Mashhat – desa yang sudah ingin menyerah pada hari-hari Qawqji, dahulu mereka membalas dendam, sekarang giliran kami. * (Ilan Pappe | Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
