Kerajaan Yordania Menadah Gas Alam Curian Zionis ‘Israel’, Parlemennya Menolak

11 December 2014, 12:51.
Foto: AFP

Anjungan tambang minyak dan gas Zionis ‘Israel’ mencuri di lepas pantai Gaza di Laut Tengah. Foto: Times of Israel

YORDANIA, (Middle East Eye): Pemerintah Yordania telah menandatangani letter of intent atau LoI (dokumen resmi bisnis yang tidak mengikat secara hukum) untuk membeli 1,6 triliun kubik gas dari ladang gas lepas pantai Leviathan ‘Israel’.

Namun, langkah tersebut ditentang sekitar 79 anggota parlemen Yordania. Mereka menyatakan mendukung penuh kampanye “Say No to Natural Gas Deal with ‘Israel’”.

Kampanye “Say No to Natural Gas Deal with ‘Israel’” digulirkan oleh LSM lokal awal tahun ini. Itu merupakan kampanye menentang kesepakatan pembelian gas ‘Israel’. Namun, September lalu terjadi kesepakatan antara pemerintah Yordania dan Noble Energy perihal pembelian gas zionis ‘Israel’ selama 15 tahun.

Nobel Energy merupakan perusahaan minyak dan gas bumi dari AS yang mengoperasikan ladang gas Leviathan di ‘Israel’. Sebuah sumber mengungkapkan, kesepakatan kontrak pembelian gas zionis itu bernilai US$14 miliar-US$ 15 miliar.

“Kesepakatan gas alam dengan ‘Israel’ berarti pelanggaran yang dilakukan ‘Israel’ akan terus berlanjut. Itulah sebabnya kami menentang perjanjian yang diproyeksikan ini,” kata Jamal Gamuh, presiden Komite Energi Parlemen Yordania.

Pemerintah Yordania menandatangani LoI pada bulan September, padahal parlemen baru dijadwalkan untuk membahas dan memberikan suara pada hari Selasa lalu (9/12). Gamuh menjelaskan, kesepakatan itu harus disetujui parlemen Yordania dan banyak deputi menentang kesepakatan tersebut. “Gas alam yang dijual oleh zionis ‘Israel’ dicuri dari tanah Palestina. Kesepakatan hanya akan memperkuat ekonomi zionis,” kata Badi el-Refaiyye, anggota Komite Energi Yordania.

Namun, para pejabat Yordania menganggap kesepakatan pembelian gas ‘Israel’ selama 15 tahun itu merupakan jawaban untuk mengatasi krisis energi negara. Mereka menganggap kesepakatan itu akan menyelamatkan uang negara sebesar $992 juta per tahun dan mengurangi kerugian di Perusahaan Listrik Negara (National Electric Power Company atau NEPCO) yang diperkirakan sebesar $1,8 miliar pada akhir 2014.

Protes atas keputusan pemerintah Yordania itu tak hanya datang dari anggota parlemen, tapi juga masyarakat. “Kami menolak membeli gas Palestina yang dicuri oleh zionis,” kata Khaled Ramadan, salah satu dari sekitar 100 pengunjuk rasa pada demonstrasi baru-baru ini di Amman. Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan “Neraka lebih baik daripada gas ‘Israel’” dan “Yordania menolak untuk mendanai senjata ‘Israel’”.

“Mereka membunuh saudara-saudari kita di Palestina dan mereka melanggar setiap hukum humaniter tunggal,” kata pengunjuk rasa Sufian al-Ahmad, seorang desainer grafis usia 28 tahun.

Berdasarkan kesepakatan, Noble Energy akan menyuplai 1.6 triliun kaki kubik gas alam kepada NEPCO pada tahun 2017. Ladang gas Leviathan terletak di lepas pantai Haifa, kota ke tiga terbesar ‘Israel’ dan memiliki 621 miliar meter kubik cadangan gas alam. Noble Energy memiliki hampir 40 persen saham dari ladang gas tersebut. Sementara perusahaan ‘Israel’, Delek and Avner Oil memiliki 23 persen saham dan Ratio Oil Exploration, yang juga berbasis di ‘Israel’ memiliki saham 15 persen.* (Middle East Eye|Sahabat Al-Aqsha/Daf)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Warga Palestina yang Jadi Korban Penyerangan, Justru Ditangkap
Laporan Utusan Khusus PBB: Tiada Seorangpun Anak Gaza Tak Tersentuh Agresi Zionis ‘Israel’ »