Habis Gelap di Gaza, Terbitlah ‘Lentera Kebebasan’

15 August 2010, 16:31.

Sahabatalaqsha.com – Gaza – Di tengah kegelapan yang menyelimuti Jalur Gaza karena habisnya pasokan bahan bakar di stasiun induk pembangkit listrik kawasan ini, masyarakat setempat menghidupkan malam-malam Ramadhan mereka dengan membuat lentera besar yang dinamai “Lentera Kebebasan.” Lentera ini boleh jadi merupakan lentera terbesar di dunia yang khusus dibuat di bulan Ramadhan.

Warga memutuskan memilih nama “Lentera Kebebasan” untuk menghormati ke sembilan orang relawan kemanusiaan dari Turki yang syahid ketika penyerangan tentara Israel atas Freedom Flotilla to Gaza akhir Mei lalu.

Sebagaimana diketahui Freedom Flotilla (Armada Kebebasan) tengah berlayar di perairan internasional Laut Tengah menuju pantai Gaza untuk mendobrak blokade kejam Zionis atas bagian wilayah Palestina itu, ketika pada 31 Mei, Angkatan Laut Israel mengerahkan ratusan tentaranya untuk menembaki dan membajak kapal-kapal mereka.

“Lentera Kebebasan” untuk pertama kalinya dinyalakan pada malam pertama Ramadhan di depan Masjid Mu’adz bin Jabal, yang terletak di kawasan Ad Darraj, sebelah timur kota Gaza. Kehadiran lentera yang dinyalakan dengan menggunakan generator listrik itu disambut meriah warga Jalur Gaza.

Lentera dengan panjang 5,5 meter dan lebar 2,5 meter itu diharapkan dapat masuk ke dalam Guinness Book of World Records.

Mu’min Hijazi, pengawas pembuatan lentera tersebut, mengatakan bahwa ide pembuatan lentera besar sudah ada sejak lama, namun selalu terhalang oleh kurangnya bahan-bahan pembuatannya.

“Kendala terbesar adalah putusnya aliran listrik yang telah membuat kerja kami harus terhenti selama berjam-jam serta menyebabkan terlambatnya peluncuran lentera tersebut,” demikian Hijazi.

“Kendala lainnya adalah ketiadaan sebagian bahan yang diperlukan untuk pembuatan lentera tersebut karena blokade Zionis atas Jalur Gaza.”

Hijazi memaparkan bahwa tujuannya membuat dan meluncurkan lentera Ramadhan tersebut adalah “Menyampaikan pesan kepada seluruh dunia bahwa rakyat Palestina adalah masyarakat yang mencintai kedamaian dan kebaikan, serta menunjukkan kepada dunia bahwa di wilayah ini masih ada kreativitas yang tak dapat dihentikan oleh blokade dan isolasi, meskipun dengan segala keterbatasan di sana-sini.”

Hijazi mengungkapkan harapannya bahwa lenteranya tersebut dapat masuk dalam Guinness Book of World Records, karena lentera terakhir yang tercatat didalamnya memiliki panjang 3,5 meter, yang berarti 2 meter lebih pendek dari lenteranya. (AV/RAL/Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.

« Pembebasan Agen Mossad, Kolusi Politik
Syeikh Qardhawi Akan Pimpin Flotilla ke Gaza »